Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) akan menentukan respon moneter atas perkembangan sejumlah indikator ekonomi, terutama inflasi, pada rapat dewan gubernur (RDG) pada 5 September 2006. "Apakah responnya akan tetap atau menurun, kalau turun seberapa besarnya apakah sedikit atau banyak, itu akan ditentukan pada 5 September 2006 saat RDG bulanan," kata Deputi Gubernur Senior BI, Miranda S. Goeltom, usai berbicara pada seminar internasional tentang manajemen risiko di Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan pihaknya berharap laju inflasi hingga akhir tahun 2006 ini dapat terus mengalami penurunan, sehingga BI dapat memberikan respon seperti yang diharapkan oleh kalangan dunia usaha, yaitu adanya penurunan BI Rate. "Kami melihat bahwa ruang-ruang untuk melakukan rspon moneter masih terbuka," kata Miranda. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi year on year pada Juli 2006 mencapai 15,15 persen. Angka tersebut menurun jika dibanding dengan angka inflasi yaer on year pada Juni 2006 yang mencapai 15,53 persen. BI merespon penurunan tingkat inflasi itu dengan menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin dari 12,25 persen menjadi 11,75 persen pada 8 Agustus 2006. Sementara itu mengenai pengaturan lebih lanjut kebijakan kepemilikan tunggal bank (single presence policy), Miranda mengatakan, pihaknya terus mematangkan konsep itu sehingga dapat diterima dalam bentuk yang utuh, tidak dalam persepsi yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. "Tidak juga dengan suatu keengganan, tapi melihat itu sebagai suatu kepentingan pembentukan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Bahwa kalau di dalamnya nanti akan ada penyesuaian (adjusment) sedikit-sedikit, tentu akan kami lakukan," katanya. Ia menyatakan sebagai otoritas di bidang perbankan, pihaknya menginginkan agar semua pihak mendukung program-program yang dilaksanakan BI. Ketika ditanya adanya permintaan dari bank-bank BUMN yang meminta kelonggaran waktu dalam pelaksanaan kebijakan itu, Miranda mengatakan, pelaksanaan atas kebijakan itu sedang dalam proses pematangan. "Sebaiknya saudara-saudara agak bersabar sedikit, mari kita lihat bahwa sekarang adalah dalam proses pematangan," kata Miranda. (*)

Copyright © ANTARA 2006