Untuk itu, kaum ibu diharapkan selalu tegar dengan kasih sayang dan melayani, bukan minta dilayani,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Seorang ibu diharapkan bukan hanya melahirkan anak biologis, tetapi juga anak ideologis pemimpin bangsa dan negara, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Untuk itu, kaum ibu diharapkan selalu tegar dengan kasih sayang dan melayani, bukan minta dilayani," katanya pada peringatan Hari Ibu 2013 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kenyataan menunjukkan menjadi perempuan itu tidak mudah. Stereotipe perempuan yang pasif, emosional, dan tidak mandiri telah menjadi citra melekat yang sulit diubah.

"Jika seorang perempuan mengekspresikan keinginan atau kebutuhannya, ia akan dianggap egois, tidak rasional, dan agresif. Hal itu merupakan beban tersendiri bagi perempuan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, memaknai peringatan Hari Ibu jangan hanya menggantikan peran domestik ibu di dapur dan hanya sekadar perayaan seremonial belaka, tetapi hendaknya juga ditindaklanjuti dengan hal-hal substantif.

Ia mengatakan peringatan Hari Ibu 2013 Tingkat DIY itu bertema "Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Mewujudkan Demokrasi yang Partisipatif dan Pembangunan yang Inklusif".

"Tema tersebut dimaksudkan untuk lebih mengukuhkan kesetaraan gender yang masih timpang. Mungkin hal ini disebabkan determinan budaya, tetapi mungkin juga karena kekurangpahaman masyarakat," katanya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan oleh GKR Hemas untuk pengelola terbaik program pemberdayaan perempuan tingkat DIY 2013.

Penghargaan itu diserahkana kepada Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), Bina Keluarga Balita (BKB), Pengelola Bina Keluarga Balita, Kecamatan Sayang Ibu, Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSI-B), dan Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja Perempuan.(*)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013