Jakarta (ANTARA News) - Ketua Sanggar Betawi "Sirih Dare", Taufik Abdullah, menerima penghargaan budaya karena dedikasi dan kesabarannya melestarikan budaya dan seni Betawi. Selain Taufik, juga terdapat enam organisasi kesenian lain yang menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso di Balai Kota Jakarta, Rabu malam. Taufik mendirikan sanggar Sirih Dare pada 28 Januari 1995 karena merasa kebudayaan Betawi saat itu semakin dilupakan masyarakat. Sarjana pendidikan itu harus rela membagi tempat tinggalnya untuk berkegiatan sanggar sekaligus sebagai rumah keluarganya. "Saat ini, saya sudah memiliki sepetak tanah untuk mendirikan bangunan khusus sebagai sanggar supaya lebih mudah mengurusnya," ujar pria berputra tiga itu. Dia mengatakan, sekarang pihaknya sedang mencari sponsor yang bersedia membantunya mewujudkan cita-cita mendirikan sanggar Betawi tersebut. Selama berkiprah di Sanggar Sirih Dare, dia sudah memperoleh prestasi sebagai juara harapan Gambang Kromong tingkat nasional tahun 1996, serta penghargaan lainnya dari pemrintah kota Jakarta. Melihat banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, pria berusia 43 tahun itu hanya sanggup berbuat semampunya, seperti menggelar pertunjukan dari suatu tempat ke tempat lain. "Pertunjukan semacam itu, selain berfungsi sebagai kampanye melawan budaya asing, sekaligus juga untuk mencari dana untuk kelancaran kegiatan sanggar," katanya seusai mendapat penghargaan berupa tropi, sertifikat dan sejumlah uang. Menurut pria yang mempunyai ratusan murid itu, hadiah sejumlah Rp9,5 juta akan digunakannya untuk membeli alat musik serta membenahi administrasi sanggar. "Saya sangat bersyukur karena pemerintah masih memperhatikan para seniman asli Betawi sehingga memacu kami untuk terus berkarya," ujarnya. Sampai saat ini, sanggar yang berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan itu terus mengembangkan seni Betawi seperti rebana, marawis, tarian Betawi bahkan pencak silat. Acara penganugerahan penghargaan budayawan 2006 itu dihadiri pula beberapa budayawan yang menerima penghargaan atas dedikasinya di dunia seni seperti Dedy Mizwar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006