London (ANTARA News) - Smartphone dan tablet dapat menyebabkan sejumlah problem kesehatan mulai dari masalah postur hingga yang terkait kejiwaan.

Sebuah studi oleh Nokia seperti dikutip mailonline mengungkapkan bahwa beberapa orang memeriksa ponsel mereka hingga 150 kali setiap sehari.

Hal ini dapat memicu masalah kesehatan seperti "text claw" dan "iPosture".

Phil Reed, profesor psikologi di Swansea University dan pakar kecanduan internet, menjelaskan sejumlah ciri-ciri kecanduan telepon.

"Mereka bisa jadi sulit tidur, berbohong tentang menggunakan telepon mereka di hadapan teman-teman dan keluarga - sembunyi-sembunyi mengecek telepon, dan cemas jika tidak terhubung hingga berakibat negatif pada suasana hati."

Dr Reed mengungkapkan masalah kesehatan akibat kecanduan smartphone :

Nomophobia
No -mobile - phone - phobia, atau nomophobia, istilah ketika orang cemas akibat kehilangan ponsel, kehabisan baterai, tanpa pulsa, atau tidak ada jaringan.

Gejalanya antara lain tidak bisa mematikan ponsel, sebentar-sebentar mengecek ponsel, terus menerus mengisi baterai, dan membawa ponsel ke kamar mandi.

Sleep texting
Orang yang benar-benar kecanduan dengan smartphone bahkan bisa berkirim teks saat tidur.

Umumnya, sleep texting terjadi pada dua jam pertama ketika orang tidur dan secara tidak sadar mereka mengirim pesan.

Cybersickness
Ini adalah efek samping dari fitur tiga dimensi iPhone dan iPad.

Masalah tersebut terjadi ketika otak tertipu untuk percaya adanya gerakan padahal sebenarnya tidak ada gerakan.

Hal itu dapat memicu mual dan pusing serta mata tegang.

Text claw
Terlalu banyak mengetik di smartphone dapat menimbulkan rasa nyeri dan kram pada jari-jari, pergelangan tangan dan lengan bawah.

Gejala tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan sentuhan ringan pada keypad, tidak mencengkeram telepon terlalu keras dan menjaga postur tubuh dengan baik karena otot leher terhubung ke otot ibu jari .

iPosture
Hal ini mengacu pada masalah akibat menundukkan kepala saat menatap layar komputer maupun smartphone.

Kepala manusia beratnya sekitar lima kg sehingga jika menunduk terlalu lama maka tulang belakang mendapat tekanan lebih yang bisa mendatangkan nyeri leher, kepala, dan bahu.

Screen sightedness
Jumlah kasus rabun akibat terlalu lama menatap layar komputer telah melonjak naik dan diperkirakan akan naik 50 persen dalam 10 tahun mendatang.

Dry eye sindrom
Saat orang berkonsentrasi menatap layar komputer, tingkat kedipan berkurang hingga hanya sepertiganya.

Hal ini mengakibatkan sindrom mata kering yang bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014