Jakarta (ANTARA) - Sinarmas World Academy (SWA) mendukung para lulusannya untuk bisa diterima di berbagai universitas terbaik di dunia dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama bersekolah.

“Perjalanan kalian di SWA merupakan awal dari petualangan besar yang menanti. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah kalian peroleh, kami yakin kalian akan mencapai hal-hal luar biasa,” kata Ketua Dewan SWA Anton Mailoa dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Lulusan SWA tahun 2024 telah mencapai banyak tonggak penting seperti menjuarai World Mathematical Invitational, World Innovative Science Project Olympiad dan World Robotic Olympiad.

Selain itu mereka juga memberi dampak yang signifikan terhadap komunitas melalui berbagai inisiatif termasuk proyek mengajar Bahasa Inggris dengan siswa siswi SDN 35 Dompu di NTT dan berbagi ilmu dan gagasan dalam TEDxYouth@SWA.

“Komitmen mereka terhadap pelayanan dan kepemimpinan telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di SWA dan komunitas,” ujar Anton.

Anton menjelaskan SWA memiliki sejarah yang kuat dalam mendorong keunggulan akademik dan pertumbuhan pribadi siswa dan siswi yang didukung oleh staf pengajar berdedikasi, program pengembangan karakter, dan lingkungan pembelajaran yang positif.

“SWA mempersiapkan siswa dan siswi untuk meraih kesuksesan di segala bidang kehidupan,” katanya.

Hasil pembelajaran siswa di SWA telah membuahkan hasil seperti diterima di Universitas Oxford, Universitas Melbourne, Imperial College London, hingga Universitas Toronto.

Sanandha Prabu yang merupakan salah satu lulusan terbaik SWA tahun 2024 berhasil diterima di Universitas Oxford jurusan Fine Arts karena sejak kelas 10 dirinya menjalankan kegiatan sociopreneur melalui karya seni tembikar.

Hasil penjualannya digunakan untuk membantu para pemulung yang kurang mendapat akses makanan dan alat kebersihan sehingga memberinya pengalaman yang transformatif.

Tak hanya Sanandha, terdapat pula Gisela Natalie Kasena dengan proyeknya yang menghasilkan purwarupa alat untuk mengeringkan eceng gondok dan digunakan sebagai bahan olahan fiber pengganti plastik dan kulit.

Berkat proyeknya, Gisela diterima di Imperial College London jurusan Biomedical Engineering yang menduduki posisi top 10 universitas dunia versi QS ranking dan THE ranking.

Baca juga: Dorong kolaborasi ekosistem digital, SWA gelar Indonesia Digital Ecosystem Summit (IDES) 2023
Baca juga: SWA dan Business Digest Apresiasi Perusahaan dan Brand Melalui Penghargaan E-commerce dan Industri Kesehatan
Baca juga: SWA sebut 70 persen lulusan diterima di universitas level dunia

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024