Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memperoleh bagian minyak mentah perdana sebesar 600.000 barel sebagai hasil akuisisi Blok 405a di Aljazair.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dalam siaran pers di Jakarta Rabu mengatakan, minyak jenis Saharan Crude tersebut selanjutnya akan diolah di Kilang Balikpapan, Kaltim, milik BUMN tersebut.

"Lifting minyak mentah ini merupakan upaya menjaga ketahanan energi nasional," katanya.

"Crude" 600.000 barel akan diangkut ke Balikpapan dengan kapal tanker jenis "large range" MT Gunung Geulis milik Pertamina dengan bobot mati 107.538 DWT.

Hanung bersama Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto melepas secara simbolis keberangkatan kapal Gunung Geulis pada Rabu di Cilacap, Jateng.

Kapal berangkat dari pelabuhan Kilang Cilacap milik Pertamina dengan rute Lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Mediterrania, sebelum mencapai pelabuhan tujuan yang dikelola Sonatrach, Arzew, Aljazair.

Gunung Geulis akan menempuh perjalanan sekitar 28-30 hari.

Dengan pertimbangan kapasitas penyimpanan minyak mentah di Arzew dan lama waktu tempuh, maka kegiatan pengangkutan "crude" Saharan direncanakan setiap dua bulan.

Kapal MT Gunung Geulis dinahkodai Capt Brahma Adeyanto dengan membawa 26 orang kru.

Saat ini, Pertamina menggunakan 201 unit kapal berbagai jenis untuk kegiatan operasional yang 59 di antaranya milik sendiri dan 142 lainnya sewa.

Pada akhir November 2013, Pertamina resmi mengakuisisi Blok 405a di Aljazair yang dikelola ConocoPhilips.

Dengan akuisisi itu, Pertamina menguasasi tiga lapangan minyak yaitu Menzel Lejmat North (MLN), EMK, dan Ourhoud.

Pertamina memiliki 65 persen hak partisipasi (participating interest/PI) dan sekaligus bertindak selaku operator di MLN.

Sementara, di EMK, Pertamina menguasai 16,9 persen PI dan 3,7 persen lainnya di lapangan raksasa Ourhoud.

Produksi minyak bagian Pertamina (net to share) dari Blok 405a pada Oktober 2013 sebesar 23.300 barel minyak per hari.

Bagian Pertamina akan terus meningkat hingga mencapai 32.000 barel per hari pada 2016-2017.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014