Kota Gaza (ANTARA News) - Seorang pejuang Jihad Islam tewas di dekat Kota Gaza, Rabu, dalam serangan pesawat tak berawak Israel, kata petugas medis dan keluarganya.

Namun, militer Israel membantah terlibat dalam insiden itu, lapor AFP.

"Seorang militan Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Shejaiyeh," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. menunjuk pada sebuah daerah di dekat perbatasan Israel dengan Gaza.

Ia menyebut korban tewas sebagai Mohammed al-Ijlah (32) dan mengatakan, mayatnya hancur akibat ledakan itu.

Sumber-sumber keluarga di daerah itu mengatakan, Ijlah adalah seorang pejuang Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, dan tewas akibat serangan pesawat tak berawak.

Kelompok militan itu mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengkonfirmasi Ijlah sebagai anggotanya dan mengatakan, ia tewas dalam pemboman Israel di daerah itu.

Namun, militer Israel membantah melancarkan serangan ke Gaza dan mengatakan, pasukannya tidak terlibat dalam insiden-insiden penembakan lain.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014