Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) mendorong dilakukannya modernisasi pelabuhan kargo umum mengingat sebagian besar kegiatan distribusi logistik masih mengandalkan kapal jenis tersebut.

"Pengembangan pelabuhan kontainer dan kargo umum di Indonesia seharusnya bisa diseimbangkan, sebab tidak semua barang bisa diangkut dengan kontainer atau sebaliknya," kata Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, pengembangan pelabuhan kargo umum di Indonesia dapat dilakukan antara lain melalui peningkatan kapasitas dermaga, fasilitas bongkar muat bahkan melakukan modernisasi menjadi pelabuhan multifungsi sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini, operator kapal kargo umum masih merasakan pelayanan kepelabuhanan yang tidak maksimal dan cenderung memicu biaya tinggi seperti waktu tunggu kapal untuk sandar yang mencapai 20 hari hingga 30 hari.

Selain itu, lanjutnya, beban itu bertambah dengan semakin lamanya waktu tunggu kapal di dermaga akibat ketidaksiapan muatan sehingga operator kapal harus mengeluarkan dana ekstra seperti untuk menutupi biaya BBM dan sebagainya.

"Kondisi ini memicu biaya tinggi dan meningkatkan beban logistik," ujar Carmelita Hartoto.

Ketua Umum INSA berpendapat, meski sekarang masih banyak pelabuhan kargo umum di Indonesia, tetapi infrastruktur dan fasilitas hingga dermaganya sudah tidak memadai bahkan cenderung berkurang karena tidak dikembangkan, padahal kebutuhan angkutan kargo umum masih sangat besar.

Parahnya, ujar dia, sebagian besar pengembangan pelabuhan kontainer di Indonesia banyak mengurangi kapasitas pelabuhan bagi kargo umum karena lahan yang digunakan untuk pembangunan pelabuhan kontainer sebelumnya merupakan lahan bagi kargo umum.

Menurut Carmelita, pembangunan pelabuhan general kargo, termasuk pelabuhan Pelayaran Rakyat (Pelra) di Indonesia saat ini justru saat ini sudah mendesak.

"Selain untuk menurunkan biaya logistik nasional, juga dalam kerangka menciptakan pemerataan pembangunan nasional," ucapnya.

Ia memaparkan, populasi kapal kargo umum di Indonesia pada medio 2013 mencapai 1.194 unit atau 18,71 persen terhadap total kapal niaga nasional dengan kapasitas terpasang mencapai 4,1 juta DWT ("dead weight tonnage").

Adapun populasi kapal kontainer tercatat sebanyak 210 unit atau hanya 2,02 persen terhadap total armada niaga nasional dengan kapasitas terpasang sebanyak 2,02 juta DWT. (M040/Z002)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014