"Kami sudah kerahkan semuanya, makanya saya ajak masyarakat dan petugas untuk doa bersama, semoga korban segera ditemukan dalam kondisi apapun," katanya di sela doa bersama di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
Baca juga: Pj Bupati Lumajang berikan santunan kepada keluarga korban longsor
Baca juga: Sejumlah penambang pasir tertimbun longsor di Pronojiwo Lumajang
Saat berada di lokasi longsor di Dusun Supit, Penjabat Bupati Lumajang menyaksikan puluhan personel gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan sukarelawan yang terus melakukan pencarian terhadap korban.
Pencarian korban dibantu dengan lima unit alat berat, 1 ekor anjing pelacak, 1 unit drone juga diterjunkan untuk mencari keberadaan tiga korban yang hilang tertimbun material longsor.
"Pencarian tiga korban sampai pukul 12.30 WIB masih belum menemukan titik terang, namun pencarian terus dilakukan, baik secara manual maupun dengan alat berat dan metode pencarian yang lain," tuturnya.
Tampak tidak sedikit yang sampai meneteskan air mata dan menundukkan kepala seraya berdoa. Meskipun tidak semua yang ada di lokasi longsor merupakan sanak saudara korban, namun doa yang dipanjatkan untuk korban terasa sangat tulus.
Banyak diantara warga yang mengaku kenal korban dengan sangat baik, meskipun ada juga yang tidak mengenal dan turut berempati atas nasib yang dialami korban.
Baca juga: Usai insiden longsor, Lumajang perketat regulasi pertambangan pasir
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan satu korban tertimbun longsor di Lumajang
Sebelumnya tebing yang longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, tepatnya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani petak 4 pada Selasa (4/6) pukul 11.30 WIB.
Empat orang tertimbun material tanah longsor tersebut, yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi Suprapto (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024