Yerusalem (ANTARA News) - Pejuang Gaza menembakkan dua roket yang menghantam sebuah daerah di dekat tempat peternakan dimana mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dimakamkan, Senin, kata seorang juru bicara militer.

Israel membalas dengan melancarkan dua serangan udara ke wilayah-wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

"Dua roket menghantam wilayah Shaar HaNegev" namun jatuh di tempat tidak berpenduduk, kata militer, menunjuk pada daerah di sekitar perbatasan utara dengan Gaza.

Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan, militan menyerang kota Sderot, yang terletak sangat dekat dengan perbatasan Gaza, dan hanya empat kilometer sebelah barat Rancha Sycamore, namun tidak ada korban atau kerusakan.

Karena dekatnya tempat peternakan itu dengan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, militer dan polisi Israel meningkatkan keamanan di daerah tersebut, dan laporan-laporan media menyebutkan bahwa militer menempatkan baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome untuk menangkal kemungkinan serangan roket.

Sebagai pembalasan atas serangan roket itu, jet-jet tempur Israel menyerang dua lokasi militan di wilayah tengah dan selatan Gaza, kata militer.

Sejumlah saksi dan sumber keamanan di wilayah Palestina itu mengatakan, serangan udara tersebut menghantam sebuah kamp pelatihan Jihad Islam di Khan Yunis dan sebuah kamp Hamas di Nuseirat.

Seorang anak cedera ringan di Nuseirat, kata sumber-sumber medis.

Ketegangan meningkat di dan sekitar Gaza dalam beberapa pekan terakhir dan lima orang tewas sejak 20 Desember -- empat warga Palestina dan satu orang Israel. Lebih dari selusin warga Palestina juga cedera.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris, demikian AFP.(*).

Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014