Peran presiden dalam membentuk kebijakan terkait aset digital, khususnya kripto, sangatlah penting......Jakarta (ANTARA) -
Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa dukungan dari pemimpin-pemimpin dunia menjadi dorongan positif bagi pertumbuhan industri kripto secara global.
Karena itu, menurutnya, penting ada regulasi seimbang dan inovasi yang terus-menerus untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan ekosistem kripto bagi para investor.
“Peran presiden dalam membentuk kebijakan terkait aset digital, khususnya kripto, sangatlah penting. Mereka memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah regulasi pemerintah terhadap industri kripto, yang dapat mempengaruhi adopsi kripto secara nasional maupun internasional," ujar Oscar dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: CEO Indodax harapkan RI susul Thailand setujui ETF Bitcoin
Oscar menyebut kehadiran presiden yang pro-kripto akan mendorong pertumbuhan industri kripto di negara mereka dan memberikan pengaruh kepada dunia bahwa kripto memiliki potensi untuk menjadi bagian integral sistem keuangan global di masa mendatang.
"Dukungan dari pemimpin-pemimpin tersebut dapat membawa perubahan positif dalam adopsi dan regulasi kripto di tingkat nasional dan internasional,” ujar Oscar.
Beberapa tahun terakhir, pemimpin- pemimpin dunia mulai menunjukkan dukungan terhadap kripto, di antaranya Presiden El Salvador Nayib Bukele yang telah menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal di negaranya pada 2021.
Kemudian, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang awalnya menyatakan keraguan terhadap aset kripto, namun pada akhir jabatan menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap aset digital.
Baca juga: Indodax: Dukungan Trump terhadap industri kripto sangat berarti
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam proses kampanye melakukan pendekatan ke komunitas kripto, setelah pada 2021 menyebut bahwa kripto adalah “sesuatu yang berbahaya".
Dari India, meskipun menghadapi tantangan dalam regulasi kripto, Perdana Menteri Narendra Modi mulai menunjukkan minat dalam memahami potensi teknologi blockchain dan kripto, serta mempertimbangkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap industri tersebut.
Dari Indonesia, kripto sempat disinggung oleh Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka saat kampanye dan debat, bahwa Indonesia harus menyiapkan generasi muda yang ahli dalam bidang Artificial Intelligence (AI), blockchain, kripto, dan ahli robotik.
Selain itu, industri kripto Indonesia di-support oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan yang rutin memantau perkembangan.
Karena itu, menurutnya, penting ada regulasi seimbang dan inovasi yang terus-menerus untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan ekosistem kripto bagi para investor.
“Peran presiden dalam membentuk kebijakan terkait aset digital, khususnya kripto, sangatlah penting. Mereka memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah regulasi pemerintah terhadap industri kripto, yang dapat mempengaruhi adopsi kripto secara nasional maupun internasional," ujar Oscar dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: CEO Indodax harapkan RI susul Thailand setujui ETF Bitcoin
Oscar menyebut kehadiran presiden yang pro-kripto akan mendorong pertumbuhan industri kripto di negara mereka dan memberikan pengaruh kepada dunia bahwa kripto memiliki potensi untuk menjadi bagian integral sistem keuangan global di masa mendatang.
"Dukungan dari pemimpin-pemimpin tersebut dapat membawa perubahan positif dalam adopsi dan regulasi kripto di tingkat nasional dan internasional,” ujar Oscar.
Beberapa tahun terakhir, pemimpin- pemimpin dunia mulai menunjukkan dukungan terhadap kripto, di antaranya Presiden El Salvador Nayib Bukele yang telah menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal di negaranya pada 2021.
Kemudian, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang awalnya menyatakan keraguan terhadap aset kripto, namun pada akhir jabatan menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap aset digital.
Baca juga: Indodax: Dukungan Trump terhadap industri kripto sangat berarti
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam proses kampanye melakukan pendekatan ke komunitas kripto, setelah pada 2021 menyebut bahwa kripto adalah “sesuatu yang berbahaya".
Dari India, meskipun menghadapi tantangan dalam regulasi kripto, Perdana Menteri Narendra Modi mulai menunjukkan minat dalam memahami potensi teknologi blockchain dan kripto, serta mempertimbangkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap industri tersebut.
Dari Indonesia, kripto sempat disinggung oleh Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka saat kampanye dan debat, bahwa Indonesia harus menyiapkan generasi muda yang ahli dalam bidang Artificial Intelligence (AI), blockchain, kripto, dan ahli robotik.
Selain itu, industri kripto Indonesia di-support oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan yang rutin memantau perkembangan.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024