... pariwisata itu bisa bertahan menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia... "
Jakarta (ANTARA News) - 2014 adalah "Tahun Politik" ditandai Pemilu Legislatif (April) dan Pemilu Eksekutif, yang ditegaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, tidak akan memengaruhi pertumbuhan pariwisata nasional. 

Bali, sebagai contoh, menargetkan kehadiran sekitar 4 juta wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata itu, setara dengan jumlah penduduk Bali itu sendiri. 

"Dampak pemilu terhadap jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara tidak terlalu berpengaruh," kata Pangestu, saat membuka seminar dan rakernas DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, di pusat perbelanjaan papan atas Indonesia, Senayan City, Jakarta, Kamis.

Secara nasional, pada 2014 ditargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 9,2 juta orang. Sedangkan wisatawan dalam negeri dapat melakukan 255 juta pergerakan wisata. 

Pergerakan wisata dalam negeri ini juga diperluas, bukan cuma destinasi klasik wisata belaka selama ini, namun juga ke destinasi baru dengan variasi wisata yang makin beragam. 

Hingga akhir 2013, diperkirakan 8.637.275 wisatawan mancanegara datang ke Indonesia alias bertumbuh 7,37 persen dibanding 2012. Angka ini didukung pertumbuhan industri penerbangan Asia Pasifik sekitar 15 persen pertahun sejak dua tahun lalu.

Pada 2013 juga, terjadi 248 juta perjalanan wisata oleh turis dalam negeri. Catatan lain, jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan 235 juta jiwa.

Dari angka itu, Pangestu menyimpulkan, setengah dari penduduk Indonesia melakukan perjalanan setidaknya dua kali setahun selama 2013.

Optimisme Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2014 ini erat kaitannya dengan sifat dunia pariwisata yang tangguh menghadapi berbagai kondisi perekonomian.

"Sektor pariwisata itu bisa bertahan menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, jadi meski ekonomi dunia tidak banyak tumbuh tapi sektor pariwisata akan terus tumbuh," kata dia.

"Ekonomi global sendiri tahun 2014 diperkirakan  menguat 3,6 persen, di mana pada negara-negara maju pertumbuhan ekonominya tumbuh dua persen, sedangkan di negara-negara berkembang tumbuh 5,1 persen," kata perempuan menteri itu.

Sementara dari kalangan pelaku usaha, Sekjen APPBI, Darwin A Roni, tetap optimis bisnis akan tetap berkembang meski ada Pemilu.

"Kita optimis dengan adanya pemilu. Tapi kami berharap situasi tetap stabil sehingga ekonomi bisa stabil dan bisa memberikan dampak positif," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014