Lulusan Universitas Syiah Kuala itu dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (9/6), mengatakan bahwa indikator kesehatan kulit juga mencakup tanda penuaan kulit berupa adanya kerutan pada area dahi atau pipi.
"Kesehatan kulit itu tidak ditentukan dari warna. Kita memang punya standar kecantikan yang masih ekstrem, lebih condong ke kiri atau kanan, harus putih, bening... Tapi, sebenarnya itu bukan patokan kulit sehat atau tidak," kata kreator konten kesehatan tersebut.
Berwarna gelap atau terang, ia melanjutkan, kulit yang sehat akan tampak cerah dan bertekstur bagus.
"Kalau skin pigmention (pigmentasi kulit) itu bukan untuk melihat kulit sehat. Tapi, memang secara penelitian, orang dengan kulit yang gelap itu lebih tahan lama dibandingkan yang terang karena melanin yang tinggi," katanya.
Ia mengatakan bahwa melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari dampak paparan sinar ultraviolet hingga polusi.
"Makanya, kalau kita kena sinar matahari, kita tan, kita hitaman, itu sebenarnya adalah reaksi tubuh melindungi kita karena melanin yang meningkat," katanya.
Baca juga: Ketahui tren perawatan koktail untuk kulit bercahaya dan sehat
Baca juga: Penggunaan riasan wajah saat olahraga pengaruhi kesehatan kulit
Dokter Farhan mengemukakan pentingnya membersihkan wajah dengan baik dalam upaya menjaga kesehatan kulit wajah.
Saat membersihkan riasan pada wajah, ia mengatakan, kapas yang sudah digunakan untuk menghapus riasan pada bagian wajah tertentu sebaiknya tidak digunakan kembali.
"Jangan melewati bagian yang sama dengan kain yang sama supaya dia tidak nempel...," katanya.
"Jadi, kalau bisa satu kapas untuk sekali usap. Jadi, ganti dengan sisi lainnya, kan itu tebal, atau pakai sisi yang lain. Tapi, kalau bisa jangan lewati dengan bagian yang sama," ia menambahkan.
Baca juga: Kulit wajah terlihat lelah? Ini lima langkah mengatasinya
Baca juga: Lima cara membuat scrub rumahan berbahan alami dan organik
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024