Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menyarankan agar Gede Pasek Suardika tidak melawan keputusan partai yang memecatnya.

"Saran saya jangan (melawan), dia mau maju sebagai (anggota) DPD yang seharusnya menjadi pertimbangan," kata Marzuki Alie di Gedung DPR di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan Pasek harus tetap berteman dengan kawan-kawan di daerah agar pencalonannya sebagai anggota DPD berhasil.

Menurut dia, dirinya sebagai sahabat menyarankan agar Pasek konsentrasi dalam pencalonan tersebut.

"Saran saya sebagai sahabat agar beliau konsentrasi saja (pencalonan sebagai anggota DPD)," ujarnya.

Marzuki mengatakan sebagai Ketua DPR dirinya sudah menerima surat Pergantian Antar Waktu (PAW) Gede Pasek. Menurut dia, proses PAW tersebut sekitar dua minggu sudah selesai sejak surat PAW itu diterima pimpinan DPR.

"Suratnya (PAW) sudah diterima pimpinan DPR dan prosesnya selesai dua minggu selesai," katanya.

Sebelumnya Partai Demokrat menilai Gede Pasek Suardhika melanggar pakta integritas dan kode etik partai sehingga yang bersangkutan di pecat dari anggota DPR.

"Saya diberi surat Pak Gede Pasek sudah proses, dan disebutkan karena yang bersangkutan melanggar pakta integritas dan kode etik," , kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/1).

Dia menjelaskan Pergantian Antar Waktu (PAW) merupakan hak Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat yang menilai kader dan anggotanya melanggar kode etik partai. Menurut dia, partai bisa mengeluarkan haknya untuk menegakkan demokrasi dan aturan.

"DPP Demokrat yang mengirim (surat PAW) per tanggal 13 (Januari) dan saya hanya diberi salinannya. Hari ini akan saya panggil (Gede Pasek)," katanya.

Nurhayati menegaskan pelanggaran pakta integritas yang dilakukan Pasek tidak terkait yang bersangkutan masuk Persatuan Pergerakan Indonesia (PPI). Namun dia menyayangkan Pasek dalam beberapa hari terakhir sering muncul di publik bersinggungan langsung dengan kader Partai Demokrat.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014