Selama lima hari itu teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang kami lakukan telah mengurangi 22 persen curah hujan di ibu kota,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyemai garam (NaCl) 32,28 ton dalam operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di Jakarta selama 14-19 Januari 2014.

"Selama lima hari itu teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang kami lakukan telah mengurangi 22 persen curah hujan di ibu kota," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Heru Widodo pada diskusi "Tinjauan Banjir Jakarta 2014" di Jakarta, Senin.

TMC ini telah dilakukan dengan sembilan kali penerbangan pesawat Hercules A-1328 dan akan terus dilanjutkan selama dua bulan dengan anggaran sebesar Rp20 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ujarnya.

Tujuan TMC, ujar dia, untuk mempercepat proses hujan sehingga awan-awan yang sedang tumbuh semakin besar dijatuhkan lebih awal di perairan Selat Sunda, selatan Ujung Kulon dan Teluk Jakarta.

Selain itu, TMC juga bisa dilakukan dengan cara membakar bahan semai dalam bentuk flare menggunakan wahana penyemaian di darat dengan Ground Base Generator (GBG) yang terpasang di sejumlah lokasi di kawasan hulu hingga hilir.

Tujuannya untuk mengganggu mekanisme pembentukan awan yang tumbuh di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang berpotensi menjadi hujan sehingga proses pertumbuhan awan hujan terhambat dan intensitasnya berkurang, ujarnya.

Penyemaian awan dari darat dengan sistem Menara GBG itu, ujarnya, dilakukan BPPT dengan membakar sebanyak delapan flare dari lokasi yang tersebar di Citeko, Pekancilan, Lemahnendet, dan Tugu di kecamatan Cisarua, Bogor.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo mengatakan, banjir Jakarta pada Januari 2014 telah menyebabkan 44.784 jiwa di 197 titik di 83 kelurahan di 33 kecamatan mengungsi dengan tujuh korban jiwa.

"Jika pada 1970-an ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta mencapai 37,2 persen saat ini RTH tinggal sembilan persen dengan 83 persen hujan menjadi aliran permukaan dan hanya tujuh persen yang meresap ke tanah," katanya.

(D009/M026)

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014