Pendaratan darurat itu terjadi karena jarak pandang pilot yang hanya 800 meter atau di bawah standar penerbangan yang 2,5 kilometer,"
Denpasar (ANTARA News) - Pesawat Lion Air jurusan Surabaya-Kupang mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, akibat terhambat cuaca buruk.

"Pendaratan darurat itu terjadi karena jarak pandang pilot yang hanya 800 meter atau di bawah standar penerbangan yang 2,5 kilometer," kata Edy M Yakub, penumpang pesawat tersebut saat dihubungi dari Denpasar, Selasa.

Pesawat Biong 737-600 dengan nomor penerbangan JT-629 itu berangkat dari Surabaya pukul 13.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Kupang pukul 15.50 Wita itu akhirnya mendarat darurat di Bali pada pukul 17.00 Wita.

Namun selama berada di Bandara Ngurah Rai, penumpang yang berjumlah 230 orang itu tidak diperkenankan turun dari pesawat.

Pesawat itu akhirnya bertolak dari Bali pada pukul 20.10 Wita dan mendarat di Bandara Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, satu jam kemudian.

Menurut Edy, sejak awal penerbangan terjadai hujan lebat disertai angin kencang sehingga awak pesawat menginformasikan mengenai pendaratan darurat di Pulau Dewata itu.

Pendaratan darurat itu pun tidak menimbulkan masalah yang berarti. Namun seorang penumpang perempuan lemas dan akhirnya memutuskan untuk turun di Bali tanpa mendapatkan ganti rugi dari maskapai penerbangan berlogo singa itu.

Padahal penumpang tersebut sempat mendapatkan bantuan medis dari pihak maskapai.
(KR-WRA/M038)

Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014