Jakarta (ANTARA News) - Di tengah perjuangan finansial, BlackBerry baru saja mendapat "udara segar" saat Departemen Pertahanan Amerika Serikat memesan 80 ribu unit telepon pintar (smartphone) BlackBerry.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi smartphone, karyawan Departemen Pertahanan menerima 1.800 perangkat mobile yang dirahasiakan, termasuk "Apple iPad 3 dan iPad 4, iPhone 4S dan iPhone 5, tablet Samsung Galaxy Tab 10.1 dan Samsung Galaxy S3, dan Motorola RAZR," ungkap sebuah pernyataan.

Berita tersebut menyebabkan sedikit kehebohan di pasar saham, sebagaimana saham perusahaan tersebut memuncak menjadi 10 dolar AS per saham, dimana sebelumnya pada akhir tahun saham BlackBerry berada di angka 7 dolar AS.

Meskipun BlackBerry kehilangan kekuatannya di pasar konsumen, produsen smartphone asal Kanada tersebut secara historis menjadi mitra pilihan untuk instansi pemerintah dan perusahaan keamanan karena fitur keamanannya yang ditingkatkan.

Pada Mei tahun lalu, BlackBerry berhasil mensertifikasi seluruh tipe perangkat BlackBerry 10 untuk standar keamanan Departemen Pertahanan. Hal ini mengakibatkan Pentagon menyetujui kontrak terhadap hampir setengah juta smartphone BB.

Kabar tersebut, bagaimanapun juga, tidak cukup baik untuk menyelamatkan finansial perusahaan.

BlackBerry masih dalam jalur rencana untuk menempatkan mayoritas real estate di Kanada dalam penjualan penyewaan kembali (sale-leaseback).

Lebih dari 3 juta kaki persegi real estate komersial perusahaan ini ditujukan untuk disewakan dan dijual di masa depan, demikian seperti dilansir laman GSM Arena.(*)


Penerjemah:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014