Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan segera mengirim tim pendahulu ke Lebanon, untuk mempersiapkan kedatangan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan menjadi bagian dari pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah tersebut. Tim pendahulu terdiri atas 12 orang untuk mempersiapkan keperluan logistik, akomodasi serta hal teknis lainnya, bagi pasukan TNI yang akan bertugas di Lebanon, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda Sunarto Sjoekronoputra, di Jakarta, Selasa. "Namun, jumlah tim pendahulu bisa bertambah dan akan berangkat pada 20 September mendatang," katanya, menambahkan. Saat ini Batalyon Mekanis Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP) PBB yang akan bertugas enam bulan hingga satu tahun itu, tengah menjalani latihan pratugas di Markas Divisi-1/Kostrad, Cilodong, Bogor. Latihan pratugas yang berlangsung 29 Agustus hingga 12 September tersebut, bertujuan bagi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operasi Satgas Batalyon Mekanis TNI baik taktis dan teknik militer sesuai dengan ketentuan PBB. Materi umum yang dipelajari selama latihan antara lain meliputi pertahanan pos, patroli keamanan, taktis bertempur kendaraan, navigasi darat, perlakuan tawanan, situasi dalam operasi, serta pengetahuan Naight Visin Google (NVG). Sedangkan secara khusus, materi yang dilatihkan antara lain, mine awareness, field exercises including battle practice, hygiene and sanitation, rule of engagement and code of conduct, sexual explosive abuse, dan humanitarian assistance. Tentang teknis pengangkutan pasukan dan perlengkapan lainnya, Sunarto mengatakan, personel TNI yang ditugaskan ke Lebanon akan dikirim dengan menggunakan pesawat airbus sewaan sedangkan peralatan TNI akan dikirim menggunakan kapal kargo sewaan pula. Dalam resolusi PBB 1701 yang berhasil mewujudkan gencatan senjata Israel-Hizbullah, PBB diberi kewenangan menempatkan hingga 15.000 tentara penjaga perdamaian untuk membantu 15.000 tentara Lebanon memperluas otoritas di selatan. PBB ingin menempatkan pasukan dengan kekuatan 3.500 personel pada 2 September mendatang dan berharap dapat menempatkan pasukan secara keseluruhan pada 4 November. PBB telah memperingatkan Israel, untuk segera menarik seluruh pasukannya dari Lebanon Selatan setelah 5.000 personel pasukan baret biru PBB seluruhnya tiba di wilayah itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006