Pada sisi lain, produksi sampai dimulainya giling sebagian besar pabrik gula di Jawa atau sekitar Mei 2014, baik dari tanaman tebu maupun hasil pengolahan gula kristal mentah (raw sugar) dalam rangka optimalisasi kapasitas pabrik gula sebanyak 180.00
Surabaya (ANTARA News) - Harga gula lokal diperkirakan masih mengalami tekanan selama semester pertama tahun ini, menyusul melimpahnya stok gula hasil giling 2013 yang ada di gudang pabrik gula maupun pedagang saat ini.

Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Adig Suwandi kepada wartawan di Surabaya, Jumat mengatakan sesuai data Dewan Gula Indonesia (DGI), stok gula nasional per 31 Desember 2013 mencapai 1,24 juta atau 34 persen lebih banyak dari periode sama 2012 sejumlah 914.000 ton.

"Pada sisi lain, produksi sampai dimulainya giling sebagian besar pabrik gula di Jawa atau sekitar Mei 2014, baik dari tanaman tebu maupun hasil pengolahan gula kristal mentah (raw sugar) dalam rangka optimalisasi kapasitas pabrik gula sebanyak 180.000 ton," katanya.

Sementara untuk di luar Jawa, lanjut Adig, terdapat dua pabrik gula di Sumatera Utara yang mulai giling pada Februari. Sedangkan enam pabrik gula di Lampung akan menyusul giling pada April, kemudian diikuti satu pabrik gula di Sumatera Selatan.

"Jadi, stok gula masih bisa bertambah bila diperhitungkan rembesan gula rafinasi ke pasar, sebagaimana hasil audit tim independen beberapa waktu lalu yang menemukan sebanyak 110.799 ton. Jumlah itu potensial bertambah kalau temuan itu hanya sebatas yang terlacak," ujarnya.

Dengan demikian, tambah Adig, stok gula lebih dari cukup dan tidak perlu ada tambahan dari impor langsung maupun gula rafinasi yang diperlakukan sebagai gula konsumsi.

Ia menambahkan kebijakan tidak mengimpor gula menjadi kata kunci bagi petani menigngat harga lelang gula lokal yang terus menurun dan kini hanya berkisar Rp8.550--Rp8.650 perkilogram.

Adig Suwandi mengakui posisi Indonesia sebagai produsen sekaligus pengimpor gula khususnya gula mentah untuk bahan baku industri, membuat fluktuasi harga di pasar global berdampak signifikan terhadap terbentuknya harga lokal.

Pada perdagangan di Bursa Berjangka London akhir pekan ini, harga gula impor untuk pengapalan Maret 2013 berada pada kisaran 405-430 per ton FOB (harga di negara asal, belum termasuk biaya pengapalan dan premium).

"Kalau tidak ada pengendalian impor, harga gula lokal akan terus merosot hingga akhir tahun. Untuk melindungi petani dan pabrik gula, pemerintah diharapkan tidak membuat kebijakan peningkatan stok melalui impor dan melakukan penanganan serius terhadap rembesan gula rafinasi di pasar bebas," tambah Adig.

Ia menambahkan pemicu turunnya harga gula dunia tersebut adalah stok awal 2014 yang mencapai 43 juta ton, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya 28,9 juta ton.

"Namun, sejalan dengan laju pertumbuhan produksi dibanding konsumsi global yang lebih rendah, harga gula pada semester kedua diperkirakan mulai membaik," ujar Adig, yang juga pengurus Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi). (*)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014