Kita harus hidup bersahabat dengan lingkungan. Artinya, jangan rusak lingkungan,"
Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla mengingatkan masyarakat sebagai manusia harus hidup bersahabat dengan lingkungan seiring banyaknya bencana alam yang terjadi.

"Kita harus hidup bersahabat dengan lingkungan. Artinya, jangan rusak lingkungan," katanya saat mengunjungi korban tanah longsor di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, Sabtu.

Puluhan rumah di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, rusak akibat tanah longsor, Kamis (23/1) menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang. Namun, peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Mantan Wakil Presiden RI itu mencontohkan lokasi tanah longsor di Trangkil Baru, Semarang yang sebenarnya tanah negara yang diperuntukkan untuk penghijauan, tetapi dibangun untuk permukiman warga.

Tentunya, kata dia, dibutuhkan ketegasan dari pemerintah untuk menegakkan peraturan, seperti larangan membangun permukiman di lahan yang seharusnya diperuntukkan sebagai lahan penghijauan.

"Butuh ketegasan pemerintah dan butuh kesadaran masyarakat. Kalau memang di situ daerah hijau ya jangan dibuat bangunan," katanya, seraya menegaskan permukiman di Trangkil Baru harus direlokasi.

Ia mengakui bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia belakangan ini memang sangat besar dan beragam, mulai dari banjir, tanah longsor, maupun gempa bumi sebagaimana terjadi di Kebumen, Jawa Tengah.

"Ini (bencana alam, red.) bermacam-macam. Dari luasannya banjir di Pati, lamanya yang tenggelam (banjir, red.) di Jakarta, jumlah rumah rusak di Manado, luas kebun yang terdampak di Sinabung," katanya.

Oleh karena itu, JK mengingatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, termasuk PMI untuk melakukan penanggulangan bencana, dan yang terpenting harus hidup berdampingan dengan alam.

Sebelum mengunjungi korban tanah longsor di Semarang, JK mengunjungi para korban banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Dengan menggunakan helikopter milik TNI, JK tiba di Kabupaten Pati skeitar pukul 13.40 WIB, disambut Bupati Pati Haryanto dan langsung meluncur ke lokasi banjir menggunakan angkutan darat.

Posko banjir di Kantor Kecamatan Jekulo yang menjadi tempat pengungsian warga menjadi sasaran pertama kunjungan JK, kemudian dilanjutkan di Desa Doropayung yang juga dilanda banjir.(*)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014