Saya sudah antre akibat terjebak kemacetan di Kudus sejak Selasa (21/1) dan baru hari ini (26/1) bisa melintas,"
Kudus (ANTARA News) - Jalan Lingkar Kudus yang menghubungkan dengan Kabupaten Demak, Minggu, sudah bisa dilintasi kendaraan, khususnya jenis truk bersumbu karena genangan banjir di daerah setempat mulai surut.

Menurut Kapolres Kudus AKBP Bambang Murdoko di Kudus, Minggu, truk besar sudah bisa melintasi Jalan Agil Kusumadya Kudus, samping Terminal Induk Jati Kudus mulai Minggu (26/1) sekitar pukul 06.00 WIB.

Untuk sementara, kata dia, kendaraan yang bisa melintas hanya truk bersumbu, mengingat genangan banjir masih cukup tinggi, namun truk besar lainnya juga bisa melintas.

Untuk mengatur arus lalu lintas truk yang melintasi genangan banjir, katanya, sudah disiapkan sejumlah personel.

Berdasarkan pengamatan, di sepanjang Jalan Agil Kusumadya yang terjadi genangan banjir mulai dari Perempatan Jalan Lingkar Kencing hingga mendekati Jembatan Tanggulangin Kudus memang masih ada beberapa kendaraan yang mogok.

Sementara ketinggian genangan banjir di sepanjang jalan tersebut ada yang mencapai 90 sentimeter sehingga pengemudi harus berhati-hati dan mencari jalan yang genangannya tidak terlalu tinggi guna menghindari mesin mogok.

Keberadaan sejumlah personel Kepolisian turut memudahkan pengemudi truk menyeberangi genangan tersebut sehingga secara bergiliran truk yang antre sejak enam hari lalu bisa melintas dengan aman.

"Saya sudah antre akibat terjebak kemacetan di Kudus sejak Selasa (21/1) dan baru hari ini (26/1) bisa melintas," ujar Samsuri, sopir truk yang mengangkut karet tujuan Jakarta.

Dalam kondisi normal, katanya, perjalanan dari Surabaya ke Jakarta hanya butuh waktu sehari semalam. Akan tetapi, karena ada bencana banjir, maka perjalanan menuju Jakarta juga belum ada kepastian kapan bisa sampai.

Ia berharap, perjalanan berikutnya tidak ada kemacetan lagi seperti di Kudus dan Pati.

Meskipun kendaraan truk bersumbu sudah diperbolehkan melintas, proses penimbunan jalan di lajur kanan dengan material lapis pondasi atas (LPA) atau campuran batu dan pasir hingga hari ini (26/1) masih berlangsung dan menyisakan 50 meter.

"Hingga pukul 10.00 WIB, proses penimbunan menyisakan 50 meter," ujar Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus, Samani Intakoris.

Ia berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa selesai.

Hanya saja, kata dia, penyelesaian kegiatan tersebut banyak kendala, seperti banyaknya lalu lalang masyarakat yang menyeberang, ketersediaan bahan baku LPA dan cuaca.

Ketebalan penimbunan tersebut, kata dia, bervariasi antara 20 cm hingga ada yang mencapai 1 meter disesuaikan kedalaman genangan banjir.

Khusus untuk kendaraan pribadi tujuan Semarang, bisa melintasi jalur Jepara karena genangan banjir yang sebelumnya terjadi di Kecamatan Welahan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan, karena genangan mulai surut.

Sejak Sabtu (25/1) sekitar pukul 01.30 WIB, jalur tersebut sudah dibuka untuk kendaraan pribadi, terutama kendaran jenis mini bus sedangkan jenis sedan belum bisa melintas karena masih ada genangan banjir.

(KR-AN/I007)

Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014