Jakarta (ANTARA) - AirAsia mendapat penghargaan sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik di dunia dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2024, menjadikannya sebagai maskapai yang memperoleh predikat itu selama 15 tahun berturut-turut.

"Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Para penumpang sangat berarti bagi kami, dan kepercayaan yang mereka berikan kepada AirAsia adalah motivasi bagi kami," kata CEO Capital A Tony Fernandes sebagaimana dikutip dalam keterangan pers perusahaan yang diterima di Jakarta, Rabu (26/6).

"Penghargaan dari Skytrax ini adalah pengakuan atas dedikasi 21 ribu Allstars dan dukungan dari 800 juta penumpang AirAsia, yang terus mendukung meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Maskapai berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang dengan dukungan standar keselamatan kelas tinggi dan peningkatan operasional penerbangan, mulai dari perawatan teknis, layanan pemesanan tiket, hingga penyediaan katering selama penerbangan.

Selain itu, maskapai akan mendatangkan pesawat baru dalam beberapa bulan mendatang, dan mengeksplorasi destinasi penerbangan baru, termasuk potensi memperluas rute ke Afrika dan Eropa.

Baca juga: AirAsia Indonesia bukukan pendapatan Rp1,74 triliun di kuartal I 2024
Baca juga: Indonesia AirAsia buka rute langsung Jakarta-Brunei Darussalam


CEO Skytrax Edward Plaisted menyampaikan, keberhasilan AirAsia menjadi maskapai berbiaya hemat terbaik di dunia dan maskapai berbiaya hemat terbaik di Asia untuk ke-15 kalinya merupakan pencapaian luar biasa.

Skytrax World Airline Awards merupakan ajang penghargaan bergengsi dalam industri penerbangan.

Pemenang penghargaan tahun ini ditentukan oleh jutaan penumpang internasional yang berpartisipasi dalam survei daring dari September 2023 hingga Mei 2024.

Dari berjuta-juta penumpang pesawat dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam survei daring untuk keperluan pemberian penghargaan, ada 21.42 juta peserta yang dinilai memenuhi syarat.

Baca juga: AirAsia kurangi penggunaan pesawat besar untuk terbang lebih jauh
Baca juga: AirAsia cari produsen pesawat baru kejar target 377 armada
 

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024