Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan prioritas pemerintah saat ini adalah menjaga kedaulatan pangan melalui meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia, salah satu upayanya adalah mengembangkan pertanian modern di lahan rawa.

“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Amran mengatakan krisis pangan adalah tantangan dan ancaman dalam kehidupan manusia saat ini, melambatnya perekonomian dunia dan prediksi meningkatnya masyarakat miskin tentu berimplikasi pada pemenuhan pangan bagi masyarakat. Fenomena penurunan produksi di beberapa daerah serta kenaikan harga pangan juga diwaspadai pemerintah sebagai pemicu terjadinya kerawanan dan krisis pangan di Indonesia.

Oleh karena itu Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus menggenjot produksi pangan melalui kegiatan perluasan areal tanam dalam program pompanisasi dan pengembangan lahan rawa.

Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan suksesnya program itu tidak luput dari peran generasi emas pertanian yaitu anak-anak muda. Sebab, para petani muda mempunyai tekat, kreativitas, dan inovasi yang kuat untuk mengembangkan pertanian.

"Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan," ujar Dedi.

Dalam rangka pelaksanaan program Kementan tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pengembangan Budidaya dan Pascapanen Perkebunan Prof. Syakir melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi pengembangan pertanian modern lahan rawa yang ada di Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.

Dalam kunjungannya Syakir mengapresiasi para petani muda khususnya alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMKPP) Negeri Sembawa yang dapat beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat.

“Para Alumni sebagai generasi emas pertanian harus bisa survive di lahan rawa, harus mampu membaca peluang yang ada di sini. Apalagi sudah ada Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) yang bekerja sama dengan petani,” ujar Syakir.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menyampaikan ada 13 kelompok mendapatkan PWMP dengan komoditas usaha antara lain itik, bebek, kambing, melon dan jamur tiram. PWMP Alumni ini bekerja sama dengan PT Telang Agro Mandiri (PT. TAM) yang ada di Kecamatan Tanjung Lago dan berkolaborasi dengan Koperasi Tuah Selebar Daun di Kecamatan Muara Telang.

“Program PWMP ini salah satu dukungan bagi alumni dan cara menumbuhkan diversifikasi pertanian yang ada di dua Kecamatan ini. Agar ketika musim tanam sudah usai alumni memiliki kegiatan lain yang tetap bisa dioptimalkan. Kementerian pertanian juga sudah memfasilitasi hingga terbentuknya koperasi Tuah Selebar Daun yang ada di Muara Telang”. Ujar Idha.

Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni yang juga mengajak seluruh alumni menyukseskan menggenjot produksi pangan melalui perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan rawa sebagai strategi antisipatif krisis pangan.

“Lahan Rawa memiliki keunggulan spesifik serta menjadi potensi besar yang memang perlu dioptimalkan. Apalagi saat ini Tenaga Ahli Menteri sudah melakukan kunjungan kerja dan berniat akan memindahkan Rice Milling Unit yang ada di Desa Telang Rejo ke Desa Telang Indah, agar dapat dimanfaatkan dengan baik,” Tambah Yudi.

Baca juga: Mentan dampingi Presiden tinjau Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Baca juga: Mentan meminta keseriusan pemda antisipasi ancaman krisis pangan dunia

Kementan juga selanjutnya mengusulkan pemberian mesin pemanen kombinasi (combine harvester) dan pompanisasi ke Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang guna mengoptimalkan produksi lahan rawa dan membuat lahan rawa Banyuasin menjadi objek percontohan nasional.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024