Jakarta (ANTARA News)  - "Anak muda memang minim pengalaman,maka ia tak menawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan".

Salah satu kicauan (tweet) Anies Baswedan pada 28 Oktober 2012 tersebut ada di dalam buku  "Melampaui Mimpi Anies Baswedan @Twitterland. 

Kicauan itu di-retweet (digaungkan) sebanyak 651 kali, dan 97 orang menandainya sebagai favorit".

"Jarang ada kicauan tokoh yang digaungkan hingga ratusan kali begitu; apalagi karena saya tahu persis Anies tidak menyuruh ahli informasi teknologi untuk menggunakan mesin pengganda seperti yang dilakukan sementara tokoh untuk merekayasa konten media sosial mereka," kata Syafiq Basri Assegaff, penulis buku tersebut saat peluncuran di Jakarta pada Senin (3/2).

Buku pertama tentang Anies Baswedan itu berisi sejarah singkat Anies dan ratusan kicauannya di Twitter.

Buku setebal 243 halaman itu juga mengungkapkan alasan tokoh seperti Goenawan Mohamad, Najwa Shihab, John Riyadi (Lippo), pengamat politik Yunarto Wijaya, Hanta Yuda, dan politisi Priyo Budi Santoso mengikuti (follow) akun Anies di Twitter.

Selain mereka, akun @aniesbaswedan diikuti 385 ribu orang, termasuk mantan wapres Jusuf Kalla, Gita Wirjawan dan Menteri Muhammad Nuh.

Menurut Syafiq, alasan terbanyak orang mengikuti akun Anies adalah karena mayoritas tweet Anies sangat menggugah, dan penuh optimisme dan inspirasi.

Pada 3 Januari 2014, sebuah ucapan Anies yang dikutip oleh akun @MataNajwa mendapat retweet (gaung) sebanyak 1.828 kali dan lebih dari 300 favorit-jauh di atas ungkapan tokoh lain yang juga dikutip @MataNajwa.

Ucapan yang disampaikan Anies pada acara MataNajwa 1 Januari 2014 itu berbunyi begini: "Pemimpin itu harus tulus. Ketika dipuji dia tdk terbang, ketika dicaci dia tdk tumbang."

Anies sendiri mengatakan bahwa lazimnya ia nge-tweet jika sedang senggang, misalnya saat macet di perjalanan, atau menunggu pesawat di bandara.

"Tapi biasanya saya menulis karena hati, perasaan saya, ingin mengutarakan sesuatu; tidak terlalu banyak dipikir," kata Anies.

Menurut Syafiq,  Anies "tidak cerewet"jika  dibandingkan tokoh lain yang memiliki ratusan ribu follower.

"Namun sekali muncul tulisannya di linimasa Twitter, segera saja ratusan orang menggaungkan tweetnya".

Ketika menjawab pertanyaan peserta diskusi, Anies menegaskan bahwa ia sendirilah yang mengelola akun Twitternya dan tidak menyerahkan kepada orang lain atau asisten pribadi.

"Jariku adminku," kata Anies.

Menurut Anies, Twitter adalah salah satu media sosial yang menantang. Ketika banyak orang mengungkapkan ide sederhana secara rumit dan berpanjang lebar, Twitter justeru berbeda.

"Di Twitter itu, kita ditantang untuk mengungkapkan what is happening atau apa saja yang ada dalam benak kita secara sangat singkat, dalam 140 karakter," kata Anies.

Oleh Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014