Jakarta (ANTARA News) - Satwa eks-topeng monyet yang dirazia beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan dilepasliarkan di Kepulauan Seribu.

"Kita pilih Pulau Seribu karena Taman Margasatwa Ragunan menolak monyet-monyet tersebut dengan alasan menderita penyakit menular. Tidak apa-apa, kita cari tempat lain saja," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Kamis.

Menurut dia, monyet-monyet hasil razia itu akan dilepasliarkan di Kepulauan Seribu pada saat curah hujan sudah mulai berkurang.

Namun, dia tidak dapat memperkirakan jadwal pasti pelepasan monyet tersebut.

"Sebetulnya, ada banyak tempat yang bisa kita pilih. Tapi, kita ingin tempat yang terlokalisir dengan baik. Yang penting, sebelum dilepas, disembuhkan dulu monyet-monyetnya," ujar Jokowi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Peternakan DKI Jakarta Ipih Ruyani menuturkan dari total 83 ekor monyet hasil razia, sebanyak 67 dinyatakan sehat dan siap untuk dilepas.

"Sedangkan, 16 monyet sisanya masih terdeteksi menderita penyakit TBC. Sehingga, harus menjalani perawatan sampai betul-betul sembuh," tutur Ipih.

Rencananya, dia mengungkapkan monyet-monyet tersebut akan dilepas di beberapa pulau yang ada di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Damar, Pulau Bokor dan Pulau Tikus.

"Semua monyet itu akan kita sebar, tidak menumpuk di satu pulau saja. Kalau kondisi cuaca sudah membaik dan curah hujan berkurang, monyet-monyet itu baru akan kita lepaskan," ungkap Ipih.


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014