Ikan tersebut dibudidayakan di perairan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
“Panen kali ini merupakan panen perdana ikan Kerapu Cantang, setelah dilakukan budidaya oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Keramba Apung Tidung Mandiri selama enam bulan atau sejak November 2023,” kata Ketua Baznas-Bazis DKI Jakarta, Ahmad Abubakar di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, jumlah ikan Kerapu Centang yang berhasil dipanen seberat 500 kilogram atau setengah ton. Untuk satu ekor ikan Kerapu Cantang hasil budidaya ini memiliki bobot atau berat mencapai 8-9 ons.
"Apabila dijual per kilogram ikan seharga Rp100 ribu per kilogram. Tentunya, hasil panen ini dapat membantu pendapatan keluarga para nelayan setempat," kata dia.
Baca juga: Baznas DKI berikan 24.000 benih ikan kepada kelompok tani Pulau Tidung
Menurut dia, budidaya ikan Kerapu Cantang ini merupakan program Pengembangan Budidaya Ikan Laut Konsumsi (Senyum Teluk Jakarta) yang tahun lalu telah dibantu 24.000 benih ikan Kerapu Cantang.
Dia berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan oleh para nelayan maupun Pokdakan sehingga nantinya kegiatan ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi para nelayan lainnya.
Pihaknya juga mengapresiasi Pokdakan Keramba Apung Tidung Mandiri yang menyisihkan 20 persen hasil panen ini untuk disumbangkan atau dititipkan kepada Baznas- Bazis.
"Ini merupakan contoh atau 'pilot project' yang kami lakukan. Dengan melihat hasil pada hari ini kami akan melanjutkan dan menyebarluaskan budidaya ini di pulau lainnya yang ada di Kepulauan Seribu," katanya.
Baca juga: Baznas-Bazis DKI bantu rumah ikan untuk nelayan Kepulauan Seribu
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kepulauan Seribu, Purnomo mengapresiasi keberhasilan budidaya ikan Kerapu Cantang oleh para nelayan atau kelompok nelayan ikan di Pulau Tidung.
Ia mengatakan, masih banyak ikan yang dapat diusahakan dengan cara budidaya tersebut di Kepulauan Seribu.
Dia berharap kegiatan ini bisa ditiru oleh para nelayan lainnya yang ada di Kepulauan Seribu sebagai bentuk dukungan daerah ini sebagai wilayah lumbung pangan, baik hasil dari perairan maupun pertanian.
“Semoga dengan kegiatan ini dapat memberi semangat para nelayan dalam menggemari mata pencaharian dan dapat berkelanjutan dan menghasilkan ikan yang lebih banyak lagi," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024