Pekanbaru (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Tigerair Mandala terpaksa menutup dua rute serta mengurangi satu rute dari lima kali frekuensi penerbangan dalam sehari di Pekanbaru.

Informasi dari seorang petugas konter tiket Mandala di Bandara Sulta Sayrif Kami II Pekanbaru, Senin, menyebutkan bahwa rute perbangan yang ditutup itu antara lain Pekanbaru-Medan pada Agustus 2013 dan Pekanbaru-Singapura mulai 3 Maret 2014.

Sedangkan untuk Pekanbaru-Jakarta penerbangan dikurangi dari dua kali menjadi satu kali sehari mulai 18 Februari 2014, sementara rute Pekanbaru-Yogyakarta tidak diubah tetap sekali sehari.

Manajer Humas Tigerair Mandala Lucas Suryanata menjelaskan, Mandala sedang mencoba menyesuaikan rute penerbangan terkait dengan kondisi sekarang jika dilihat dari perspektif bisnis tranportasi udara.

Untuk tahun ini, lanjut dia, pihaknya melihat ada pendekatan lain terhadap bisnis yang mereka jalani. Apalagi melihat kondisi keuangan, dimana ekonomi sekarang kurang kondusif seperti nilai tukar dolar AS terus menguat signifikan.

"Tentunya dari kondisi itu, menambah beban operasional Mandala. Kedua harga avtur juga mahal yang membuat kedua biaya komponen menjadi tinggi. Akbatnya biaya yang harus dikeluarkan Mandala menjadi meningkat secara signifikan dan pada akhirnya dihadapkan pada pilihan," katanya.

Dari sisi manajemen sendiri, menurutnya, memilih untuk tidak menurunkan kualitas layanan atau tidak pernah kompromi dalam hal "safety" penerbangan dan pihaknya memilih untuk terbang pada rute sedikit maupun frekuensi, agar makapai itu mampu bertahan.

"Bukan mengarah pada tren yang negatif, tetapi kami akan tetap tumbuh dan berencana menambah dengan membuka rute baru atau menambah frekuensi seperti Denpasar-Sigapura dari 2 menjadi 3 kali sehari," ucapnya.

"Karena investor kami seperti Grup Saratoga tetap komitmen untuk menanamkan modal, sehingga Mandala bisa jalan terus," tegasnya.

Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau menilai penutupan sebelas rute penerbangan yang dilakukan Tigerair Mandala dianggap wajar akibat kenaikan harga avtur serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

"Menurut saya, wajar saja. Karena tidak hanya Mandala yang mengalami kondisi demikian dan hampir semua maskapai merasakan dampak kenaikan harga avtur dipicu melemahnya nilai tukar rupiah," ujar Ketua Asita Riau, Ibnu Masud.

Seperti diketahui, sebelas rute penerbangan Tigerair Mandala akan dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan sehubungan dengan dilakukannya evaluasi jaringan penerbangan mulai Februari hingga April 2014.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014