Caracas (ANTARA News) - Sekitar 600 orang turun ke jalan-jalan di ibukota Venezuela, Selasa, untuk memprotes kekurangan kertas yang telah menyebabkan penutupan sementara puluhan surat kabar.

"Tidak ada kertas, tidak ada pekerjaan!" teriak para demonstran, termasuk pekerja surat kabar dan politisi oposisi, saat mereka berjalan menuju National Foreign Trade Center, Cencoex, di Caracas, seperti dilaporkan AFP.

Para demonstran menuntut pemerintah menyediakan dolar untuk mengimpor kertas untuk surat kabar dalam upaya untuk mengamankan kelangsungan hidup mereka.

Kontrol ketat mata uang yang diberlakukan pada tahun 2003 telah menyebabkan kekurangan dolar untuk pembelian internasional.

Baru-baru ini, pemerintah membuat semakin sulit untuk mendapatkan kertas dan perlengkapan lainnya karena perlengkapan itu tidak diproduksi secara lokal dengan mengharuskan mereka untuk mendapatkan izin khusus.

Akibatnya, terutama untuk surat kabar regional kecil, terpaksa terbit dengan jumlah halaman yang lebih sedikit, pengurangan jadwal penerbitan, atau bahkan sama sekali tidak terbit.

"700 pekerjaan dipertaruhkan," menurut sebuah tulisan yang terdapat di sebuah spanduk yang dibawa oleh seorang karyawan dari El Nacional, sebuah surat kabar yang kritis terhadap pemerintah dan baru-baru ini harus mengurangi jumlah halamannya.

"Ini adalah cara mudah untuk membatasi kebebasan berbicara dan sekarang kami membela hak kami untuk bekerja," kata seorang wartawan di Ultimas Noticias Sharay Angulo, surat kabar dengan sirkulasi terbesar di negara itu.

Angulo mengklaim sekitar 10 ribu pekerjaan dipertaruhkan.

Dengan latar belakang penurunan tajam cadangan devisa, pemerintah menyediakan sangat sedikit dolar di pasar sekalipun impor kertas koran hanya membutuhkan biaya sekitar 140 juta dolar per tahun. Surat kabar memerlukan dukungan dari pemerintah untuk mengimpor kertas.

"Pemerintah tidak ingin kebenaran diberitakan ... bahwa dalam perekonomian kami makanan tidak sampai ke rakyat," kata presiden Asosiasi Wartawan Nasional, Tinedo Guia.

Pada Oktober, Asosiasi Press Inter - Amerika menuduh pemerintah Venezuela sengaja menyulitkan surat kabar di negara itu secara keuangan dengan membatasi akses mereka terhadap impor perlengkapan yang diperlukan untuk publikasi.

(G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014