Dubai (ANTARA News) - Bagaimana bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merayakan ulang tahun ke-57 di tengah jadwal kunjungan yang padat selama 11 hari ke tiga negara, yakni Filandia, Norwegia dan Kuba? Tidak ada pilihan lain bagi Presiden kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 itu selain melakukannya di tempat yang relatif sempit, yaitu di sepetak bagian pesawat kepresidenan Garuda Indonesia Airbus 330-341. Sabtu adalah hari pertama lawatan Presiden beserta rombongan ke tiga negara tersebut dan "pesta" kecil digelar di atas awan dalam perjalanan dari Jakarta ke Dubai, Uni Emirat Arab, tempat pesawat melakukan transit sebelum menuju Helsinki, Finlandia. Penghelatan sederhana itu digelar sekitar 30 menit setelah pesawat yang membawa Presiden Yudhoyono dan rombongan lepas landas pada pukul 07.20 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Tidak banyak pernak-pernik yang menandai perayaan hari ulang tahun Presiden Yudhoyono ke 57, hanya satu paket tumpeng serta satu kue tart keju berbentuk empat persegi panjang yang semua sisi di bagian atasnya dihiasi buah cheery merah. Kendati dilakukan secara sederhana dan singkat, peringatan hari ulang tahun Presiden Yudhoyono terlihat khidmat dengan dihadiri sang istri, ibu negara Ani Yudhoyono, serta rombongan yang menyertai Presiden termasuk tiga menteri kabinet yaitu Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Budiono serta Menkum dan HAM Hamid Awaludin. Acara diawali dengan pembacaan doa singkat dipimpin oleh anggota DPD Nuzran Joher yang menyampaikan harapan agar Kepala Negara senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya memimpin bangsa. Sebagai jawaban Presiden Yudhoyono menyampaikan terima kasih dan berharap doa tersebut membawa berkah bagi keluarganya dan masyarakat Indonesia. Dia juga meminta semua pihak untuk bekerja sama dengan dirinya memajukan kehidupan masyarakat. Pada kesempatan itu, Presiden juga menerima sejumlah kado dari para wartawan dan staf Sekretariat Negara. Sebelumnya di bandara Halim Perdana Kusuma, Presiden Yudhoyono juga dihadiahi seikat mawar berwarna merah darah dan kartu ucapan selamat yang ditandatangani para wartawan peliput di istana kepresidenan. Makanan pantangan Sementara dari sang istri, Ibu Ani Yudhoyono, Presiden memperoleh hadiah "cipika-cipiki" alis ciuman pipi kanan dan kiri yang membuat sang Presiden terlihat sumringah. Tak lupa potongan pertama tumpeng diserahkan Ani Yudhonono kepada Presiden Yudhoyono tentu lengkap dengan sambal goreng tempe. "Bapak senengnya tempe, jadi tempe dulu," kata ibu negara ketika menyendok sambal goreng tempe dan kemudian menambahkan sejumput irisan telur dadar, abon serta sepotong kecil ayam ke piring untuk presiden. Lalu apa keinginan Presiden Yudhoyono di hari bahagianya itu, tidak muluk-muluk tapi tetap ada unsur "menawar". Dia tampaknya ingin menikmati hidangan tanpa harus memikirkan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dia santap. "Hari ini tidak ada pantangan ya, dok," katanya pada dokter kepresiden yang ditimpali tawa para anggota rombongan. Menurut Presiden Yudhoyono sambil berkelakar, satu hari dibebaskan dari pantangan adalah hal yang menggembirakan, mengingat sehari-hari pantangan juga dikenakan terhadapnya oleh berbagai pihak. "Presiden, pertama diawasi oleh rakyat, MPR, MA, MK...dan dokter!," katanya sambil tertawa. Selama acara berjalan Presiden Yudhoyono terlihat rileks, tidak seperti para anggota rombongan lainnya yang mengenakan jas, dia hanya mengenakan kemeja putih dibalut single coat sweater coklat. Ibu negara sendiri terlihat rapi dengan mengenakan kebaya coklat. Saat transit di Dubai, Presiden dan Ibu Negara menyempatkan diri untuk melihat-lihat bandara internasional Dubai dalam rombongan yang berlainan. Ibu Ani Yudhoyono dengan didampingi oleh stafnya berjalan berlainan arah dengan rombongan Presiden. Ibu Negara antara lain sempat melihat-lihat gerai-gerai yang menjual kerajinan setempat yang terbuat dari kulit, kayu, emas dan bahan-bahan lainnya. Setelah melihat-lihat, Ibu Negara sempat membeli beberapa barang kerajinan seperti sarung bantal dan juga buku tentang Dubai. Sementara itu Presiden beserta stafnya berjalan-jalan ke toko buku. Perjalanan Jakarta-Dubai ditempuh dengan waktu delapan jam sementara waktu terbang Dubai-Helsinki adalah sekitar tujuh jam. Presiden dan rombongan tiba di bandara internasional Dubai pada pukul 12.30 waktu setempat dan pada pukul 13.50 dijadwalkan lepas landas menuju Helsinki untuk menghadiri KTT ASEM ke-6 dan melakukan kunjungan kenegaraan. Dari Finlandia, Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Norwegia dan ke Kuba untuk menghadiri KTT Gerakan Non-Blok.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006