... beri tiga pilihan itu kepada calon penumpang Mandala khususnya untuk rute sama, Pekanbaru-Yogyakarta atau Yogyakarta-Pekanbaru... "
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Maskapai Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasional penerbangan dengan rute Pekanbaru-Yogyakarta pulang pergi selama tiga hari berturut-turut akibat letusan Gunung Kelud.

"Letusan Gunung Kelud mengakibatkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditutup selama tiga hari dan kami terpaksa menghentikan penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta," ujar Manajer Humas Tigerair Mandala, Lucas Suryanata, melalui telepon seluler dari Pekanbaru, Jumat.

Bagi calon penumpang maskapai tersebut yang sudah terlanjur membeli tiket Mandala, lanjutnya, akan diberi pilihan kepada tiga pilihan, di antaranya pengembalian uang sesuai harga tiket yang dibeli.

Kemudian diberi pilihan menganti hari keberangkatan atau kepulangan dengan menggunakan maskapai sama, dan terakhir calon penumpang Mandala diberi batas waktu selama enam bulan untuk kembali menggunakan jasa tranportasi udara.

"Kami memberi tiga pilihan itu kepada calon penumpang Mandala khususnya untuk rute sama, Pekanbaru-Yogyakarta atau Yogyakarta-Pekanbaru," katanya.

Maskapai penerbangan Tigerair Mandala rute Pekanbaru-Yogyakarta pada Jumat (14/2) pagi, terpaksa batal terbang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud.

"Penerbangan Mandala Tujuan Pekanbaru-Yogyakarta dibatalkan karena abu vulkanik Gunung Kelud," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan.

Pesawat tersebut seharusnya sesuai jadwal berangkat pada pukul 07.55 Wib dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Menurut informasi dari petugas maskapai Mandala, lanjutnya, jumlah pemakai jasa penerbangan itu 180 orang.

Otoritas bandara Pekanbaru turut membantu mengupayakan tidak terjadi kepanikan penumpang di dalam ruang tunggu akibat pembatalan penerbangan dengan menginformasikan akan mengembalikan uang tiket seluruh penumpang akibat pembatalan ini.

"Uang tiket dikembalikan," ujar Ibnu.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014