api, kini kami juga minta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengirimkan mobil PMK tambahan. Semoga jumlah yang ada cukup untuk pembersihan Bandara Juanda dari abu Gunung Kelud,"
Surabaya (ANTARA News) - Pengelola Bandara di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menutup operasionalnya akibat terdampak abu vulkanik Gunung Kelud yang meletus Kamis (13/2) malam, pada Sabtu mulai berbenah dengan melakukan bersih-bersih.

Gunung Kelud yang berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada di perbatasan tiga kabupaten di Jatim, yaitu Kediri, Blitar, dan Malang.

Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, misalnya, pengelola yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) mengoptimalkan enam mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud seiring pengoperasian bandara pada hari ini pukul 18.00 WIB.

"Tapi, kini kami juga minta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengirimkan mobil PMK tambahan. Semoga jumlah yang ada cukup untuk pembersihan Bandara Juanda dari abu Gunung Kelud," kata "General Manager" AP I Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo di Surabaya.

Penambahan jumlah mobil PMK, ungkap dia, disebabkan sampai sekarang ketersediaan mobil PMK yang ada belum mencukupi. Meski demikian, AP I tidak tahu pasti berapa unit mobil PMK yang perlu ditambah mengingat banyaknya abu vulkanik di infrastruktur tersebut.

"Selain itu, untuk pembersihan landasan pacu kami justru menggunakan dua unit runway swipper. Kami harap dengan alat yang ada saat ini, pukul 18.00 WIB pembersihan bandara sudah selesai," ujarnya.

Mengenai pembukaan kembali Bandara Internasional Juanda, Kepala Otoritas Bandara Internasional Juanda, M Alwi mengemukakan, upaya tersebut berdasarkan hasil keputusan rapat kordinasi antara sejumlah pihak.

"Seperti Otoritas Bandara Juanda, Angkasa Pura I (AP I), Airnavigation, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, serta operator penerbangan," tuturnya.

Keputusan membuka kembali Juanda pada pukul 18.00 WIB, juga dipicu sikap AP I maupun maskapai penerbangan di sana yang membutuhkan sejumlah persiapan. "Apalagi, AP I sebagai pengelola bandara memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan landasan pacu, area parkir taksi, dan apron," ucapnya.

Di samping itu, saat ini pihak maskapai penerbangan juga telah melakukan "maintenance" atau perawatan sejumlah pesawat mereka. Salah satu indikatornya, dikarenakan debu vulkanik ditengarai telah masuk ke dalam mesin. Beberapa pesawat juga memerlukan penanganan sesuai prosedur perawatan yang manual.

"Penanganan yang dilakukan, dengan pengecekan, penggantian saringan udara atau filter, pembersihan kompresor, pelaksanaan monitoring, dan engine run up atau pemanasan mesin. Sementara itu, ada sekitar 33 pesawat yang parkir di Juanda," paparnya.

Sejumlah pesawat maskapai penerbangan asing terpaksa memarkirkan beberapa armadanya di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, karena infrastruktur itu masih ditutup pascaerupsi Gunung Kelud.

"Pesawat asing itu antara lain milik maskapai China Airlines dan Cathay Pacific. Masing-masing maskapai yang mempunyai rute penerbangan Surabaya - Hong Kong itu memarkirkan satu unit armada di Juanda," ungkap Trikora Harjo.

Seluruh pesawat tersebut, terpaksa diparkirkan di Bandara Internasional Juanda, guna melakukan sejumlah tahapan perawatan armada secara manual karena debu vulkanik diindikasikan telah masuk dalam mesin.

"Pesawat-pesawat itu butuh penanganan lebih lanjut seperti melakukan pengecekan, penggantian saringan udara atau filter, pembersihan kompresor, pelaksanaan monitoring dan engine run up atau pemanasan mesin," ujarnya.

Secara total, sekitar 33 pesawat yang parkir di Juanda. Untuk di Terminal 1 (T1) ada sebanyak 20 unit pesawat meliputi Citilink empat unit, Lion Air delapan unit, dan Sriwijaya Air dua unit.

"Ada pula pesawat Trigana satu unit, Travira dua unit, Wings Air satu unit dan pesawat carter dua unit," katanya.

Sementara itu, pesawat yang parkir di Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda mencapai 13 unit pesawat baik rute penerbangan domestik maupun internasional.

"Dengan perincian lima unit milik Garuda Indonesia, enam unit milik AirAsia Indonesia, dan masing-masing satu unit milik maskapai asing itu," paparnya.

Meski demikian, kata dia, sejak Bandara Internasional Juanda ditutup pada pukul 04.30 WIB hingga 08.00 WIB (14/2) tercatat ada sekitar 41 penerbangan dari dan ke Bandara Juanda Surabaya sudah dibatalkan, baik rute domestik maupun Internasional.

"Penutupan bandara rencananya dilakukan sampai hari ini pukul 18.00 WIB. Namun, pengoperasian kembali itu juga perlu menunggu kondisi cuaca," ujarnya.

Sementara itu, "Station Manager" Garuda Indonesia Surabaya, Taufik Husni melanjutkan, penutupan bandara pascaletusan Gunung Kelud sudah seharusnya dilakukan oleh pihak pengelola. Apalagi, ketinggian debu vulkanik yang mencapai 46.000 kaki akan sangat membahayakan, sedangkan pesawat terbang di ketinggian 30.000 kaki.

"Kalau yang di tengah-tengah ini rawan sekali karena partikel debu erupsi gunung sangat tajam seperti silet. Bahkan, sangat bahaya ketika masuk ke dalam mesin pesawat, baling-baling pesawat, maupun kabin pesawat," tuturnya.


Yogya-Semarang-Solo

Bersih-bersih juga mulai dilakukan pada landasan pacu dan sejumlah ruang operasional Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, dari debu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Hari ini mulai dilakukan pembersihan area landasan dan lainnya," kata "General Manager" PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Andi Wirson seraya menambahkan bahwa setelah pembersihan landasan ini, aktivitas penerbangan diperkirakan baru akan dibuka kembali antara tiga hingga empat hari ke depan.

Susana di Bandara Adisutjipto sendiri masih lengang dan hanya sejumlah petugas yang membersihkan debu vulkanik yang menempel di lantai terminal bandara dan beberapa sudut lainnya.

Pembersihan debu vulkanik juga dilakukan di area landasan pacu dan area parkir pesawat serta yang menempel pada sejumlah pesawat. menurut dia, pembersihan debu vulkanik ini diperkirakan akan memakan waktu lama meski beberapa peralatan yang dimiliki bandara sudah semuanya dikerahkan.

Debu yang menutup cukup tebal, sekitar empat hingga lima centimeter sehingga untuk membersihkannya memakan waktu lama,aktivitas penerbangan sendiri diperkirakan akan kembali normal tiga atau empat hari lagi.

Meski sudah diumumkan bahwa semua penerbangan dibatalkan, namun sejumlah calon penumpang masih tampak menunggu di ruang tunggu. Mereka datang untuk memastikan apakah hari ini mereka dapat diberangkatkan.

Sementara dari Semarang dilaporkan, operasional Bandara Ahmad Yani kembali dibuka setelah sekitar 20 jam ditutup akibat letusan Gunung Kelud. "Bandara dibuka lagi pada pukul 07.15 WIB," kata "General Affair and Communication Section Head" PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Anom Fitranggono.

Sebelumnya Bandara Ahmad Yani ditutup pada Jumat (14/2) sekitar pukul 11.15 WIB karena letusan Gunung Kelud yang dinilai membahayakan penerbangan. Selama penutupan itu ada sekitar 76 penerbangan ke berbagai daerah tujuan dibatalkan.

Setelah dibuka kembali, lanjut dia, jadwal penerbangan sejumlah maskapai juga belum sepenuhnya normal. Ia mencontohkan maskapai Lion Air dan City Link masih belum membuka penerbangan dari dan menuju Bandara Semarang ini.

Rencananya mereka baru kembali terbang ke Semarang pada Minggu (16/2). Selain itu, menurut dia, sejumlah penerbangan ke wilayah Timur juga belum dibuka. Contohnya penerbangan tujuan Surabaya belum dibuka karena menunggu operasional Bandara Juanda.

Sedangkan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, masih ditutup karena kondisi abu vulkanik dampak meletusnya Gunung Kelud masih menyelimuti kawasan itu. Berdasarkan pantauan di Bandara Adi Soemarmo, Sabtu, hingga sekitar pukul 11.00 WIB, masih terlihat upaya pembersihan lintasan pesawat dari abu vulkanik.

Sejumlah petugas bandara terlihat sedang melakukan membersihan empat pesawat yang sedang parkir di Apron Bandara Adi Somarmo dari debu. Empat pesawat itu yakni pesawat terbang Lion Air, Garuda Indonesia, Sriwijaya, dan Kal Star.

Selain itu, petugas bandara juga dikerahkan untuk membersihkan lintasan pacu pesawat terbang dari debu vulkanik dengan menyemprotkan air.

Menurut "Duty Manager" Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kadari jalur penerbangan di Adi Soemarmo masih ditutup sejak Jumat (14/2) pagi hingga Sabtu siang ini akibat abu vuklanik. Petugas dikerahkan kerja bakti membersihkan debu, baik yang menempel di pesawat terbang maupun jalurnya.

Ada empat pesawat yang parkir di bandara sejak Jumat (14/2) hingga sekarang. Petugas sedang dikerahkan untuk membersihkan pesawat dari debu. "Kami belum tau kapan jalur penerbangan di bandara ini, kembali dibuka," ucapnya.

Sementara sebelum Kepala Polda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno, juga meninjau kondisi Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jumat (14/2) petang, yang ditutup karena dampak hujan abu vulkanik Gunung Kelud.

Menurut Kapolda, pihaknya telah memeriksa Bandara Internasional Adi Soemarmo di Boyolali, dan A. Yani Semarang yang ditutup karena dampak abu vulkanik yang menyelimuti bandara.(*)

Oleh Chandra HN
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014