Saya mengetuk hati Menkeu, Kemenkeu (Kementerian Keuangan) sama Bappenas. Ini lho faktanya begini. Masa tega, sih? Madrasah, MTS? Sekolahnya banyak yang berasal dari keluarga-keluarga sederhana ke bawah
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI My Esti Wijayati mengusulkan pemerintah agar menambah anggaran pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Esti, penambahan anggaran itu diperlukan karena terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar peserta didik di sekolah yang dikelola oleh Kementerian Agama berasal dari keluarga dengan latar belakang tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Saya mengetuk hati Menkeu, Kemenkeu (Kementerian Keuangan) sama Bappenas. Ini lho faktanya begini. Masa tega, sih? Madrasah, MTS? Sekolahnya banyak yang berasal dari keluarga-keluarga sederhana ke bawah," katanya dalam video singkat sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenag alokasikan Rp55,85 triliun untuk fungsi pendidikan
"Saya meminta dong kepada Kemenag, mungkin kau kurang, kurang dalam apa? Datamu enggak sip karena kan pakai EMIS (Education Management Information System) Kemenag itu. Kalau Kemendikbudristek itu kan pakai Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Datamu (Kemenag) kalau memang harus kita sesuaikan dengan Dapodik supaya diyakini kebenarannya oleh Kemenkeu, pakai Dapodik dong," kata Esti.
Sebelumnya dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, Kemenag telah mengusulkan adanya tambahan anggaran sebesar Rp17.542.505.686 untuk tahun 2025.
"Besaran usulan tambahan (anggaran) Kementerian Agama pada pagu indikatif 2025 adalah sebesar Rp17.542.505.686," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga: Kemenag usulkan tambahan anggaran Rp17 triliun untuk tahun 2025
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.