Nanti kebanyakan gagal, andai pun bisa tembus PTN, prestasinya saat belajar bisa tidak optimal."
Jakarta (ANTARA News) - Orangtua perlu bersikap bijaksana dengan membebaskan anak memilih jurusan di perguruan tinggi sesuai dengan bakat dan minat mereka, kata Praktisi Pendidikan Hasahatan Manulang.

"Banyak anak yang memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat mereka karena dipaksa orangtua," kata Hasahatan Manulang yang juga Direktur Bimbingan Test Alumni (BTA) dalam seminar "Menuju PTN yang digelar BTA Grup di Jakarta, Minggu.

Orangtua, menurut dia, kerap memaksakan anak memilih jurusan tertentu di perguruan tinggi yang belum tentu sesuai dengan minat dan bakat anak sehingga hasilnya menjadi tidak optimal.

Dikatakannya biasanya orangtua ingin memasukkan anak-anaknya ke jurusan-jurusan favorit. Sikap orang tua ini tidak hanya akan membuat anak berat dalam menembus persaingan di jurusan favorit, namun juga menyiksa anak secara psikologis.

"Nanti kebanyakan gagal, andai pun bisa tembus PTN, prestasinya saat belajar bisa tidak optimal." ujar Hasahatan.

Sementara itu, Humas Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bambang Hermanto mengatakan peran sekolah dalam membantu siswa memilih program studi saat SNMPTN perlu diperkuat.

Pihak sekolah perlu memberikan pembekalan dan pengenalan program studi dan peluang dunia kerja agar anak tidak hanya terpaku pada program-program studi tertentun katanya.

"Paling penting adalah, bagaimana sekolah dapat membantu mengarahkan anak untuk memilih program studi sesuai dengan minat dan bakatnya, agar anak dapat berkembang," ujar Bambang.

Dikatakannya minat tidak cukup ditentukan dengan tes psikologi biasa. Calon mahasiswa harus mampu menggali minatnya, agar dapat mendiskusikannya dengan pihak sekolah juga orang tua sebelum memilih jurusan.

Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) resmi dibuka pada Senin (17/2) dan akan ditutup 31 Maret 2014.

Bambang menambahkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan siswa saat menentukan program studi dan mendaftar SNMPTN. Pertama adalah mengukur antara kemampuan diri dengan rekam jejak nilai terendah calon program studi yang dituju.

Kedua, siswa harus selalu menyimak informasi seperti daya tampung Program Studi dan Universitas. "Ini untuk menentukan peluang, bandingkan dengan jumlah peminatnya."

Terakhir, Siswa juga harus mempelajari rekam jejak seniornya di satu sekolah pada tahun sebelumnya pada Program Studi atau Universitas yang dituju. "Ini bertujuan untuk mengukur potensi tingkat keberhasilan melalui keberhasilan komunitas," tambahnya.

Dengan membiasakan berhati-hati dan jeli dalam memilih program studi, tidak hanya akan bermanfaat bagi siswa itu sendiri. Namun juga bermanfaat dan memberi kesempatan pada pendaftar lain, ujarnya.  (Z003/N002)

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014