Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia untuk saat ini mengalami "defisit" dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia, "Mahasiswa Indonesia yang belajar di sini mencapai 5.000-an, sedangkan mahasiswa Malaysia yang belajar ke negeri kita hanya ada 2.355 orang," ujar Sekretaris I Penerangan dan Humas KBRI, Eka A Suripto, di Kuala Lumpur, Senin. Menurut dia, banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar ke Malaysia itu diduga karena mereka ingin belajar tentang teknologi informasi (TI) yang mungkin saja negeri jiran itu dianggap lebih unggul dalam beberapa tahun terakhir. "Mereka tersebar di Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Kebangsaan Malaysia, Multi Media Universiti (MMU), Universitas Malaya, dan beberapa universitas teknik lainnya," paparnya. Bahkan, katanya, jumlah pelajar Indonesia setingkat SD, SMP, dan SMA yang belajar di Malaysia justru tergolong lebih banyak lagi yakni berkisar 15.000-an orang. "Jadi, jumlah keseluruhan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia memcapai 20.000-an orang," tegasnya. Ditanya tentang jumlah masyarakat Indonesia yang saat ini bermukim di Malaysia, ia menjelaskan jumlahnya berkisar dua juta orang dari 24 juta hingga 25 juta penduduk Malaysia. Secara terpisah, mahasiswa MMU asal Indonesia, Abdullah, mengaku dirinya memang tertarik belajar TI. "Saya baru dua bulan masuk di MMU dan mengambil jurusan TI. Saya melihat sepintas tampaknya jurusan teknik di sini cukup maju," tuturnya. Alumnus SMAN 17 Makassar itu menegaskan bahwa mahasiswa baru dari Indonesia yang belajar di MMU mencapai 130 orang, sedangkan di UKM ada sekitar 300 orang. "Tapi, biaya hidup dan sekolah di sini memang mahal, tapi saya bisa bekerja mandiri dengan bekerja part time, sehingga saya tidak selalu minta kiriman orangtua," ucapnya. Ditanya tantangan belajar di Malaysia, ia mengatakan kehidupan muda-mudi di Malaysia cukup bebas, sehingga bila tidak hati-hati akan mungkin terpengaruh. "Kalau narkoba memang tidak ada, tapi anak-anak muda di sini sangat bebas," tandasnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006