Keamanan Presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi dari Paspampres yang didukung penuh aparat keamanan lainnya.
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan keamanan terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) senantiasa menjadi prioritas tertinggi bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pernyataan Ari tersebut merespons soal peristiwa penembakan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikan pidato kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (13/7) waktu setempat.

"Keamanan Presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi dari Paspampres yang didukung penuh aparat keamanan lainnya," kata Ari dalam pesan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Saat ditanya soal kemungkinan keamanan Presiden Jokowi yang akan diperketat setelah peristiwa tersebut, Ari menjelaskan bahwa Pasmpres selalu bertindak waspada dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas kepada Presiden.

"Tetap memberikan ruang fleksibilitas bagi Presiden Jokowi untuk berinteraksi dengan rakyat. Namun, keamanannya terjaga," tambah Ari.

Baca juga: Jokowi terkejut dan sedih atas peristiwa penembakan Trump
Baca juga: Ketua Komisi I DPR kecam insiden penembakan yang dialami Trump


Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyatakan terkejut dan sedih atas peristiwa penembakan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (13/7) waktu setempat.

"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," ujar Jokowi sebagaimana diunggah melalui akun media sosial X @jokowi yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Jokowi menekankan bahwa segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia.

Jokowi pun mendoakan Trump segera sembuh atas luka yang dideranya dalam peristiwa itu.

"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," kata Presiden Widodo.

Baca juga: FBI ungkap identitas pelaku penembakan Trump

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada tembakan muncul saat Donald Trump berpidato di Pennsylvania. Mantan Presiden Amerika Serikat itu langsung menghentikan pidatonya serta meninggalkan panggung dalam keadaan telinganya berdarah, lapor media setempat pada hari Minggu.

Pidato Trump di hadapan pendukungnya di Kota Butler pada hari Sabtu (13/7) waktu setempat hanya berlangsung beberapa menit. Seketika terhenti ketika dia berbicara soal migrasi ilegal.

Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengungkapkan identitas pelaku penembakan mantan Presiden AS Donald Trump dalam rapat umum di Negara Bagian Pennsylvania pada hari Sabtu waktu setempat.

"FBI berhasil mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania, sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump di Butler, Pennsylvania pada tanggal 13 Juli," kata FBI dalam pernyataannya pada hari Minggu.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024