mendorong partisipasi seluruh komunitas seni dalam menggunakan bahan berkarbon rendah serta menunjukkan perubahan lingkungan yang signifikanJakarta (ANTARA) - Pameran ArtMoments Jakarta 2024 yang berkonsep ramah lingkungan pada keseluruhan acaranya siap untuk digelar pada 9-11 Agustus di Grand Ballroom Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel.
Tema acara tahun ini yakni "Renewal," sebuah konsep terkait kehidupan manusia, mencakup pertumbuhan pribadi, transformasi sosial, pembaruan budaya, kemajuan teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami sangat senang membawa kembali ArtMoments Jakarta di jantung kota, menghadirkan platform dinamis dan mendalam bagi para galeri seni dan seniman untuk mengeksplorasi tema ‘Renewal’ yang multidimensi,” kata Co-Founder dan Fair Director Sendy Widjaja melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Penyelenggara melibatkan strategi jangka pendek seperti penggunaan bahan dengan emisi rendah dan rencana jangka panjang untuk desain stan yang mendukung prinsip keberlanjutan.
Sendy juga juga mendorong partisipasi seluruh komunitas seni dalam menggunakan bahan berkarbon rendah serta menunjukkan perubahan lingkungan yang signifikan dengan mendorong setiap individu untuk melaporkan emisi, menetapkan tujuan, membentuk tim hijau, dan mematuhi komitmen untuk mencapai kemajuan lingkungan yang substansial.
“Kami menggunakan panel daur ulang untuk mengurangi penggunaan kayu sehingga berdampak pada deforestasi. Selain itu, kami juga memanfaatkan lampu LED yang mampu menghemat ribuan watt. Dari dua komponen ini saja, kami bisa mengurangi emisi karbon secara signifikan,” kata Sendy.
Karya dari Aboudia
ArtMoments Jakarta 2024 nantinya menampilkan galeri-galeri terkemuka nasional dan internasional dengan beragam karya seni modern, kontemporer, dan seni media baru (new media art), dilengkapi tur seni yang telah dikurasi serta berbagai acara pendukung.
Pameran ini juga akan menghadirkan serangkaian diskusi dari para ahli yang membahas topik-topik menarik untuk menciptakan peluang dan jaringan kerja (networking) yang terdiri atas:
- Tantangan Kepemilikan Media Seni (The Challenge of Media Art Ownership);
- Pelestarian dan Partisi Ulang Karya Seni (Art Repartition & Preservation);
- Kenikmatan dan Risiko Mengoleksi Karya Seni (The Joy and Risk of Art Collection);
- Kebaruan (Renewal): Seni Hari Ini dan Masa Depan.
Selain itu, pameran juga menghadirkan seniman Amerika-Pantai Gading, Abdoulaye Diarrassouba atau dikenal sebagai Aboudia.
Sang seniman terkenal berkat lukisannya yang dinamis dan ekspresif yang memadukan estetika seni jalanan dengan pengaruh seni tradisional Afrika.
Karya Aboudia menangkap energi dan kompleksitas kehidupan perkotaan Afrika melalui kanvas berskala besar yang bercirikan warna-warna berani, garis-garis ingar-bingar, dan figur yang padat.
Gayanya yang mentah dan kasar, mengingatkan orang-orang pada seni jalanan yang sesuai dengan pengalaman pribadi dan pengamatan masyarakat Afrika kontemporer.
Baca juga: Supaya lingkungan terjaga, DKI tata peternakan sapi di Cikoko
Baca juga: DPRD DKI ajak warga gotong royong bersihkan lingkungan dari sampah
Baca juga: Sudin LH Jaksel uji emisi 1.006 kendaraan bermotor hingga Juni 2024
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024