Bangkok (ANTARA News) - Baku tembak pecah antara polisi Thailand dan para pemrotes antipemerintah di Bangkok, Selasa, mengakibatkan empat orang meninggal dan puluhan menderita cedera ketika pihak berwajib mengambil tindakan untuk membersihkan para pengunjuk rasa dari jalan-jalan.

Dalam perkembangan dari krisis politik di Thailand, badan antikorupsi negara itu mengumumkan pihaknya mengajukan tuduhan-tuduhan terhadap Perdana Menteri Yingluck Shinawatra terkait dengan program subsidi beras yang telah membakar penentangan kelas menengah terhadap pemerintahannya.

Bentrokan-bentrokan terjadi sebagian besar akibat ketegangan antara pemerotes dan pasukan keamanan sejak kampanye menggulingkan Yingluck mulai berlangsung pada November. Militer, yang telah menyatakan akan campur tangan jika polisi tak sanggup menguasai keamanan di ibu kota, belum mengeluarkan tanggapan atas kekerasan tersebut.

Para saksi mata kantor berita Reuters mengatakan mereka mendengar suara tembakan dan melihat polisi melepaskan tembakan di kawasan Jembatan Phan Fa di bagian lama kota itu.

Polisi mengatakan mereka diserang oleh penembak jitu di satu atap dan granat-granat M-79 juga digunakan.

Seorang personel polisi meninggal terkena tembakan dan beberapa lainnya cedera akibat ledakan granat, kata perwira keamanan.

Erawan Medical Center, yang memantau rumah-rumah sakit, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan di lamannya bahwa tiga pengunjuk rasa juga tewas terkena tembakan. Pusat itu menyatakan 64 orang luka-luka tetapi tidak menyebutkan berapa banyak personel polisi daa berapa banyak warga sipil.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014