Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan tahun ini mendapatkan kontrak baru senilai Rp18,7 triiun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp13,1 triliun.

"Hingga tahun lalu, kami menangani total kontrak atau pekerjaan senilai Rp21,9 triliun dan tahun ini ditargetkan ada tambahan kontrak baru Rp18,7 triliun," kata Dirut PT Waskita Karya Tbk, M Choliq, kepada pers di Jakarta, Rabu, usai Analyst Meeting BUMN sektor konstruksi itu.

Dia menjelaskan, secara umum kontrak baru di 2014 itu diproyeksikan disumbang dari pekerjaan konstruksi gedung senilai Rp7,1 triliun, sipil/EPC/precast Rp6 triliun dan sisanya regional sekitar Rp250 miliar.

"Karena itu, kami berani menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp11,8 triilun dan laba bersih pada 2014 sebesar Rp443 miliar," katanya.

Ia mengakui, laba bersih sebesar itu, antara lain sebagian besar atau sekitar 85 persen disumbang oleh pekerjaan sektor konstruksi dan sisanya baru diversifikasi usaha.

"Terus terang, kami saat ini sedang dalam proses transformasi dalam mengembangkan bisnis seperti precast beton, realty dan investasi jalan tol serta energi untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah para pemangku kepentingan," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, dalam pertemuan dengan para analis tersebut, mereka puas terhadap strategi usaha perseroan yang mengedepankan tingkat keuntungan ketimbang pertumbuhan. "Target laba bersih Rp443 miliar tahun ini, dinilai mereka cukup konservatif, katanya.

Menyingung kinerja perseroan tahun lalu, Choliq menjelaskan bahwa pada 2013 telah memperoleh kontrak baru senilai Rp13,1 triliun sehingga total kontrak yang ditangani Rp21,9 triliun.

"Proyeksi itu sudah termasuk kontrak lama di 2012 sebesar Rp8,8 triliun. Sedangkan laba setelah pajak sebesar Rp367,9 miliar atau meningkat 10 persen dibanding realisasi 2012 sebesar Rp254 miliar," katanya.

Ia juga menambahkan, beberapa proyek besar yang sudah diperoleh antara lain proyek pekerjaan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (JO) senilai Rp1,6 triliun, PLTU Amurang 2x30 MW sebesar Rp550 miliar, Ciledug Mall sebesar Rp323 miliar, Jembatan Kapuk Naga Indah di Jakarta Rp238 miliar.

"Selain itu, kami juga memperoleh proyek di luar negeri yakni peningkatan kapasitas Bandara Suai di Timor Leste senilai 67 juta dolar dan Maktaf Capacity Project di Mekkah Arab Saudi senilai Rp57 miliar," katanya.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014