Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengajak para sivitas akademika atau masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa untuk bisa mengambil peran menjadi pandu digital memperkuat gerakan literasi digital nasional dan meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia.

Hal ini disampaikan Nezar, karena melihat sudah cukup banyak generasi muda yang berasal dari bangku perguruan tinggi telah memanfaatkan kelas-kelas literasi digital dari Kementerian Kominfo dan ia berharap ilmu tersebut dapat disebarkan oleh peserta pelatihan kepada anggota masyarakat lainnya.

"Kami ingin mereka (peserta pelatihan talenta digital) yang sudah skillfull nantinya dalam pelatihan-pelatihan ini bisa menjadi pandu digital," kata Nezar dalam keterangannya yang diterima, Selasa.

Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan Jepang untuk kejar 9 juta talenta digital

Pesan serupa turut disampaikan Nezar dalam acara kolaborasi antara Kementerian Kominfo dengan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

Melalui acara tersebut secara khusus Nezar berpesan agar baik dosen dan juga mahasiswa di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh usai menerima pelatihan talenta digital juga bisa berbagi pada masyarakat umum tentang ilmu yang diajarkan sehingga nantinya membangun ekosistem masyarakat digital yang ada di Aceh.

Membahas pengembangan literasi digital pada masyarakat Indonesia, secara khusus Kementerian Kominfo memiliki banyak program literasi digital untuk para sivitas akademika.

Baca juga: Google sediakan beasiswa bagi 10.000 lebih talenta digital Indonesia

Beberapa program yang sudah dikenal masyarakat di antaranya seperti Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), Digital Talent Scholarship (DTS), serta Digital Leadership Academy (DLA).

Program-program literasi digital itu pun tentunya turut dihadirkan juga oleh Kementerian Kominfo untuk Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh sebagai salah satu mitra dari sektor pendidikan.

Maka dari itu, dengan dipertegasnya kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh diharapkan akan lebih banyak hadir kelas pengembangan talenta digital yang tidak hanya menyasar sivitas akademika tapi juga bisa membawa dampak lebih banyak kepada masyarakat.

Baca juga: Penguasaan teknologi mutlak dipenuhi wujudkan Indonesia Emas 2045

“Kita berharap nota kesepahaman ini bukan hanya mencakup kerja sama pengembangan literasi maupun kecakapan digital saja, tapi juga memayungi kerja sama dalam pelatihan sivitas UIN Ar-Raniry untuk turut dapat menjadi trainers atau pandu digital,” ujar Nezar.

Rektor Universitas Ar-Raniry Banda Aceh Mujiburrahman turut menyambut baik dukungan kolaborasi dan mengapresiasi Kementerian Kominfo yang konsisten mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia.

Baca juga: Generasi muda perlu adaptif dan inovatif wujudkan Indonesia Emas

Ia berharap dengan adanya kerja sama yang dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman maka pihaknya bisa lebih cepat untuk mendorong transformasi digital di Aceh.

“Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih terhadap dukungan kemitraan ini. Semoga sinergi terus berlanjut dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dapat terus berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo untuk mencapai tujuan bersama, yaitu melahirkan talenta digital dan mendukung transformasi digital di Aceh sesuai dengan visi dan harapan pemerintah,” tutup Mujiburrahman.

Baca juga: Kemenkominfo integrasikan program talenta digital Microsoft dan DTS
 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024