Jakarta (ANTARA) - Puasa Dzulhijjah, kenapa dianjurkan? Ya, karena Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa. Selain dianggap bulan haji, bulan ini juga dikenal penuh berkah dengan segala keutamaannya.

Oleh karena itu, puasa Dzulhijjah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan, khususnya pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Umat muslin dianjurkan melakukan ibadah shalat, dzikir, sedekah, dan diutamakan puasa.

Sebagaimana riwayat dari hadis Nabi Muhammad SAW.

“Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”

Keutamaan yang didapatkan bagi yang melakukan puasa Dzulhijjah yakni pahala yang berlipat ganda, penghapus dosa selama setahun lalu, dan pembebasan siksa neraka.

Tanggal 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah adalah saat dimulainya puasa. Umat ​​Islam merayakan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, oleh karena itu puasa tidak dianjurkan.

Pada hari kesembilan dikenal dengan puasa Arafah dan hari kedelapan dikenal dengan puasa Tarwiyah. Rentang waktu puasa dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Menurut Syekh Zakaria al-Anshari dalam kitab Asna al-Mathalib dijelaskan bahwa puasa sunnah bagi yang menunaikan haji atau tidak pada hari pertama sampai hari ketujuh, sedangkan puasa sunnah bagi yang tidak menunaikan haji hanya pada hari kedelapan dan kesembilan (Tarwiyyah dan 'Arafah).

Jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa Dzullhijjah, puasa bisa di qadha secara bersamaan.


Niat puasa tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta‘ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

Niat puasa tanggal 8 Dzulhijjah (puasa Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta‘ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Niat puasa tanggal 9 Dzulhijjah (puasa Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Baca juga: Ini kewajiban jamaah haji pada hari 10 Dzulhijjah

Baca juga: Jamaah An-Nadzir Gowa laksanakan shalat Idul Adha

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024