Kami menerima undangan Penghargaan Internasional Khalifa untuk Pohon Kurma dan Inovasi Pertanian,Lombok Utara (ANTARA) - Produk buah kurma dari Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan kesempatan untuk dipamerkan pada pameran kurma tingkat dunia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Pengelola Perkebunan Kurma Ukhwah Datu, Jhon Arif Munandar, mengatakan pameran itu berlangsung selama tiga hari di Abu Dhabi International Exibition Center (ADIEC) pada 26-28 November 2024.
"Kami menerima undangan Penghargaan Internasional Khalifa untuk Pohon Kurma dan Inovasi Pertanian," ujarnya di Lombok Utara, Kamis.
Arif menuturkan itu adalah kesempatan kedua yang diterima oleh Ukhuwah Datu. Pada 2023 lalu, mereka membawa kurma Lombok Utara ke Abu Dhabi dan menduduki peringkat ketujuh dalam pameran kurma internasional tersebut.
Kurma Lombok Utara punya keunikan yang tidak dimiliki oleh kurma dari negara-negara Timur Tengah, yaitu bisa berbuah sepanjang tahun.
"Kurma umumnya berbuah sekali dalam setahun, tetapi di sini ada juga musim buah sela," kata Arif.
Dia menuturkan iklim dan kualitas tanah telah menciptakan keunikan bagi tanaman kurma di Lombok Utara.
Jenis tanah di Lombok Utara berpasir hasil dari letusan gunung api purba Samalas dengan unsur hara makro-mikro yang sangat mirip dengan kandungan tanah di Timur Tengah.
Dari sisi suhu udara juga hampir serupa dengan kondisi klimatologi Timur Tengah, yaitu saat siang siang suhu udara bisa mencapai 40 derajat Celcius dan malam hari turun hingga ke 16 derajat Celcius.
"Selama musim dingin, kurma di Timur Tengah istirahat berbuah. Sedangkan, kurma di Lombok Utara tidak mengenal musim dingin, jadi itulah mengapa bisa ada buah sela.
Kami berharap keikutsertaan kami dalam ajang pameran kurma internasional bisa membawa nama baik bagi Indonesia," katanya.
Kelompok petani kurma yang tergabung dalam organisasi Ukhwah Datu telah menanam berbagai jenis kurma, seperti ajwa, sukasari, maupun tunisia.
Pohon kurma yang ditanam di Lombok Utara berbuah ketika berumur enam tahun dengan produksi sebanyak 15 kilogram per tandan atau total 150 kilogram per batang. Kini mereka mengelola 1.000 pohon kurma dengan luas lahan tersebar sekitar 10 hektare.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024