Di Indonesia bidang olahraga di pandang sebelah mata, bahkan kurikulum olahraga tidak wajib."
Tanjung Selor (ANTARA News) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman mengukuhkan sekaligus melantik pengurus KONI di provinsi termuda di Tanah Air, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu.

Pelantikan Pengurus KONI Kaltara periode 2013-2017 yang diketuai Anggunawan itu dihadiri, antara lain Penjabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Ketua Umum KONI Kalimantan Timur (Kaltim) Zuhdi Yahya dan Wali Kota Tarakan Udin Hianggio.

"Saya menyambut positif dengan terbentuknya KONI Kaltara ini karena akan memperkuat pembinaan olahraga, serta lebih mempercepat penyebaran berbagai cabang olahraga," ujar Tono, yang mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Tanjungpura.

Keberadaan Kaltara, dinilainya, tidak hanya strategis bagi bidang olahraga, namun penting bagi berbagai sektor termasuk pertahanan dan keamanan karena letak geografisnya berbatasan langsung dengan Malaysia Timur.

Dalam kesempatan itu, Tono mengimbau, agar Kaltara bisa mempelopori tumbuhnya semangat olahraga dari sekolah-sekolah.

"Kita bisa berkaca dari negara lain, sebut saja China, di sana wajib satu jam bagi siswa-siswa untuk berolahraga. Di Indonesia bidang olahraga di pandang sebelah mata, bahkan kurikulum olahraga tidak wajib," ujarnya.

Ia menimpali, "Pandangan olahraga tidak penting harus diubah. Kita harapkan Kaltara sebagai provinsi termuda bisa mempelopori."

Olahraga, menurut Tono, bukan saja bisa mengangkat nama daerah atau negara, namun juga bisa membentengi generasi muda dari berbagai masalah, seperti narkoba yang disebutnya menjadi bencana nasional.

Irianto Lambrie dalam kesempatan itu menjanjikan, akan berusaha menjalankan amanah Ketua Umum KONI untuk menumbuhkan semangat olahraga dari sekolah-sekolah.

Sebagai provinsi yang dibentuk 10 bulan lalu dari pemekaran wilayah Kalimantan Timur, ia mengemukakan, Kaltara ingin memperkenalkan daerahnya melalui bidang olahraga.

Ia pun optimistis bahwa Kaltara bisa berkiprah saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, meskipun provinsinya adalah anak bungsu dari Ibu Pertiwi.

Optimistis itu, ditambahkannya, karena sebagian atlet Kaltim yang berprestasi pada PON 2008 dan 2012 berasal dari Kalimantan Utara, khususnya untuk cabang olahraga perorangan, antara lain catur, panjat tebing, gulat, taekwondo, kempo, layar dan bermotor. (*)

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014