Iklim investasi di Jawa Timur sangat baik salah satunya berkat dukungan kuat dari Pemprov JatimSurabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Didik Prasetiyono menyebut iklim investasi di Jawa Timur sangat baik berkat dukungan dari pemerintah provinsi setempat.
"Iklim investasi di Jawa Timur sangat baik salah satunya berkat dukungan kuat dari Pemprov Jatim, yang telah berkomitmen mempermudah proses investasi melalui berbagai terobosan penyederhanaan birokrasi," kata Didik dalam keterangan di Surabaya, Jumat.
Pria yang juga Direktur Utama (Dirut) PT SIER itu mengatakan meski tren investasi terus menanjak dan melesat, tetapi ada tantangan yang dihadapi dan harus segera mendapat perbaikan.
Didik memberi contoh tantangan yang dihadapi yaitu tentang kerangka peraturan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan investasi, mekanisme penyelesaian sengketa perikatan/kontrak bisnis yang cepat dan mudah, insentif kebijakan perpajakan, kemudahan perizinan dan tentang kepastian regulasi tata kelola dalam lingkungan.
"Saya yakin, optimisme tetap dapat dijaga dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Langkah ini akan meningkatkan daya tarik Jawa Timur sebagai daerah tujuan investasi, menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya peningkatan penyerapan lapangan kerja," kata dia.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyebut pihaknya berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jatim, membuka peluang investasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui acara East Java Investment Dialogue (EJID) 2024.
"Acara ini menjadi platform penting untuk mempertemukan para investor, terutama investor asing, dengan berbagai proyek potensial di Jawa Timur," kata dia.
Sedangkan Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Hutapea mengatakan forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Menurutnya jika berbicara soal investasi tidak bisa dilakukan secara one shot dan harus dikawal.
"Dengan DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu) kami melakukan kurasi proyek-proyek yang ready to offer," katanya.
Secara keseluruhan, proyek-proyek yang ditawarkan meliputi energi, manufaktur, pariwisata dan kawasan ekonomi khusus setidaknya JIIPE dan singhasari.
"Secara total dari beberapa project yang ready to offer angkanya sekitar Rp40 triliun," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur paparkan iklim investasi dan stabilitas ekonomi di Jatim
Baca juga: Investor Belanda menawarkan kerja sama pertanian ke Kadin Jatim
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024