Menurut Schmidt, perspektif tersebut menimbulkan harapan akan adanya perubahan positif dalam pendekatan AS terhadap konflik Ukraina jika mereka menang dalam pemilu November mendatang.
"Dia melihat dunia dengan perspektif yang realistis dan telah menggambarkan keadaan global, di Eropa, dan di Jerman dengan sangat akurat," kata politikus Jerman itu.
Dia menambahkan, nominasi ini memberi harapan bahwa setelah kemungkinan kemenangan Trump, serta perubahan positif memang akan terjadi, terutama terkait dengan mengakhiri perang di Ukraina.
Pilihan presiden Trump sangat kritis terhadap dukungan kepada pemerintah Kiev dan juga dikenal menentang bantuan militer AS senilai miliaran dolar kepada Ukraina serta mendukung negosiasi dengan Rusia.
Menurut pernyataan Vance di Konferensi Keamanan Munich pada Februari, AS memiliki kapasitas terbatas untuk mendukung Ukraina dan tidak realistis bagi AS untuk mempertahankan tingkat bantuan yang sama kepada Kiev di masa depan.
Sepanjang konferensi itu berlangsung, senator Republik tersebut tidak ikut menghadiri pertemuan dengan sekelompok senator AS dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Sebelumnya pada April, Vance mengatakan kepada The New York Times bahwa Ukraina harus mengalihkan strateginya dari ofensif ke defensif.
Schmidt juga mengingat sikap Vance terhadap politik Jerman, termasuk kritiknya terhadap kebijakan energi pemerintah Jerman yang dianggapnya "idiot" dan mengatakan bahwa koalisi "lampu lalu lintas" (koalisi antara Partai Sosial Demokrat, FDP, dan Partai Hijau) menyebabkan deindustrialisasi kekuatan ekonomi UE tersebut.
"Dia juga mengkritik kebijakan pertahanan Jerman sebagai sangat tidak efektif, mengatakan bahwa Jerman memiliki angkatan bersenjata yang lemah meskipun pengeluaran militer yang tinggi. Media Jerman sudah membenci Vance karena pernyataan semacam itu, tetapi partai kami menyukainya," kata anggota parlemen itu.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Vance: Tak ada "tumpangan gratis" berbagi beban jaga perdamaian dunia
Baca juga: Trump umumkan Senator Ohio JD Vance akan jadi calon wakil presidennya
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024