Shandong, yang diarsiteki pelatih baru asal Brazil Cuca yang memenangi Piala Libertadores tahun lalu bersama Atletico Mineiro, terlihat akan memenangi pertandingan ketika Liu Binbin mencetak gol saat pertandingan tinggal menyisakan tujuh menit.
Namun saat masa perpanjangan waktu telah bergulir dua menit, pemain pengganti di babak kedua Adisak memaksimalkan pertahanan longgar dari tendangan bebas jarak jauh untuk menyamakan kedudukan.
Hasil ini menjadi pengingat semangat juang yang membawa tim Thailand itu melaju ke perempat final tahun lalu.
Namun ini merupakan awal yang memberi pukulan bagi Shandong, runner up Liga China tahun lalu yang telah berinvestasi besar-besaran sebagai upayanya menyaingi juara domestik dan Asia Guangzhou Evergrande.
Di tempat lain, FC Seoul mampu mengatasi kepergian dua pemain kunci yang turut membawa mereka ke final tahun lalu, ketika mereka mendominasi Central Coast Mariners untuk menang 2-0 di kandang sendiri.
Penalti Osmar Barba dan sepakan Yun Il Lok mengamankan kemenangan bagi Seoul, yang kehilangan gelandang Ha Dae Sung yang pindah ke rival di Grup F Beijing Guoan, dan penyerang Dejan Damjanovic yang berlabuh ke Jiangsu Sainty.
Ha segera memperlihatkan nilainya terhadap Beijing ketika ia mencetak gol pertama saat mereka bermain imbang 1-1 di markas juara Liga Jepang Sanfrecce Hiroshima.
Pertandingan Grup E lainnya pada Selasa juga berkahir 1-1 ketika Pohan Steelers bangkit dari ketinggalan untuk mendapatkan satu angka saat melawan Cerezo Osaka.
Empat pertandingan lainnya akan dimainkan di wilayah Asia barat pada Selasa, termasuk pertandingan antara klub Iran Esteghlal dan Al Shahab dari Arab Saudi. Juara bertahan Guangzhou akan memulai perjalanannya pada Rabu.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
