Jakarta (ANTARA News) - Clear Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) tahun ini mengangkat tema batik dan wayang.

Dewi Gontha, Direktur Utama PT Java Jazz Festival, mengatakan bahwa pada tahun kesepuluh festival ini diadakan, mereka belum pernah mengangkat batik dan wayang.

"10 tahun, kami nggak pernah mengangkat 'java', yang selalu jadi judul. Tahun ini kami angkat batik dan wayang," katanya saat jumpa pers sore ini.

Dalam situs resminya, batik menjadi latar laman tersebut. Tokoh Arjuna dalam bentuk wayang juga berpadu dengan latar batik tersebut.

"Itu lah iterpretasi kami terhadap objek tersebut, menarik anak muda," tambah Dewi, yang kini meneruskan JJF dari sang ayah, Peter F Gontha.

Dewi tidak memungkiri ekspekstasi orang-orang terhadap perhelatan jazz bertaraf internasional ini sangat tinggi. Ia pun berupaya untuk menyajikan perhelatan sesuai dengan apa yang mereka ingin sampaikan, "bring the world to Indonesia", mengenalkan Indonesia ke mata dunia.

JJF tahun ini menampilkan antara lain Jamie Cullum,Natalie Cole, India Arie, Agnes Monica, B3, dan P-Project BigBand. Kali ini, Java Jazz juga menghadirkan karnaval kecil setiap hari.

"Selama tiga hari, tiap jam 6 sore, ada karnaval kecil. Adanya di panggung outdoor. Kombinasi Indonesia, a little bit brazilian style," kata Dewi.

Java Jazz Festival digelar akhir pekan ini, 28 Februari-2 Maret. Tiket harian festival dijual seharga Rp550.000 sedangkan tiket terusan untuk tiga hari seharga Rp1.320.000.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014