Saya kecewa bupati dan wali kota kurang menghargai pimpinan Banggar bersama anggota yang khusus datang menjemput aspirasi dan masukan untuk diusulkan ke APBN Perubahan 2014,"
Padang (ANTARA News) - Tim Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menjemput aspirasi ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk mendapatkan masukan pengusulan anggaran kegiatan ke dalam APBN Perubahan pada 2014, sesuai kebutuhan daerah itu.

Rombongan Banggar DPR RI yang datang langsung di pimpinan Yasonna H Laoly dan Tamsil Linrung serta sejumlah anggota termasuk anggota DPR asal Dapil Sumbar, Epyardi Asda yang menggelar pertemuan di auditorium gubernuran, Rabu.

Epyardi menyatakan kecewa karena dalam pertemuan hanya ada Gubernur Irwan Prayitno, satu orang wakil wali kota Solok dan bupati Padang Pariaman, serta pejabat di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

"Saya kecewa bupati dan wali kota kurang menghargai pimpinan Banggar bersama anggota yang khusus datang menjemput aspirasi dan masukan untuk diusulkan ke APBN Perubahan 2014," katanya.

Padahal, adanya banggar ke daerah tentu memberi dampak dan bisa menyampaikan usulan secara langsung untuk kegiatan pembangunan di Sumbar secara umum.

Ia mengatakan berbeda sekali dengan daerah lain, kalau tim Banggar turun hampir semua kepala daerahnya hadir menyampaikan berbagai usulan kegiatan yang minta pembiayaan dari APBN.

Sebab, sebagai wakil rakyat asal pemilihan Sumbar sudah menjadi tugas untuk memperjuangkan pelaksanaan program yang dibiayai APBN, maka dalam rapat Banggar ada keinginan menjemput aspirasi ke daerah sehingga diminta salah satunya Sumbar.

Jadi, setelah Pemilu nanti Banggar akan membahas anggaran untuk APBN Perubahan, maka dalam rentang waktu dua bulan ke depan kesempatan menghimpun masukan-masukan.

Dalam amanah undang-undang, anggaran disusun oleh eksekutif dan legislatif, apalagi Banggar jelas terlibat langsung, maka hasil penghimpunan ke daerah sebagai bahan kajian.

"Saya yang minta kepada Banggar untuk datang ke Sumbar secara resmi bertemu dengan gubernur dan bupati/wali kota, tapi kenyataannya hanya gubernur dan ada seorang bupati datang kemudian dan seorang wakil wali kota, selebihnya diwakilkan," katanya.

Ia menyatakan kepala daerah di Sumbar terkesan pada tahun politik sudah kurang memperhatikan kepentingan masyarakat dan sibuk memikirkan pemilu karena ada anggota keluarga yang ingin maju.

Semestinya sebagai pimpinan harus memikirkan bagaimana daerah ini bagus, bukan hanya untuk kepentingan kelompok dan golongan, apalagi anggota keluarga, kemudian ada pula yang menjelek-jelekan orang lain.

Pertemuan dengan tim Banggar DPR suatu kesempatan untuk mengusulkan semua sektor pembangunan, karena semuanya sudah mewakili lintas komisi. "Saya prihatin dengan gubernur Sumbar, karena kurang mendapat dukungan dari bupati dan wali kota. Memang ada proposal usulan disampaikan gubernur, tapi kalau masih ada belum terakomodir di daerah bisa disampaikan," katanya.

Justru itu, diminta kepada gubernur dalam waktu cepat dapat menggelar rapat dengan bupati dan wali kota, sehingga kalau ada tambahan usulan dapat disampaikan ke tim Banggar DPR.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pengusulan yang disampaikan sesuai dengan proposal ke tim Banggar, ada sekitar 30 item kegiatan program pembangunan di antarannya pembangunan stadion, bangunan islamic center, pelabuhan laut Teluk Tapang.

Dukungan dari anggota DPR RI asal Sumbar, khususnya yang berada di Komisi V, cukup besar pengucuran APBN untuk pembiayaan infrastruktur. "Kami apresiasi upaya yang dilakukan dan dukungan tim Banggar. Dalam waktu cepat akan rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota se-Sumbar, sehingga pekan depan disampaikan ke DPR," katanya.
(KR-SA/H014)

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014