Kabut asap sudah terasa sekarang di Langkat,"
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Kabut asap akibat kebakaran hutan kini mulai dirasakan warga di Kabupaten Langkat Sumatera Utara, meski belum mengganggu pandangan namun asap mulai menyebabkan mata perih.

"Kabut asap sudah terasa sekarang di Langkat," kata salah seorang warga kota Stabat Selamat di Stabat, Rabu.

Seperti yang terjadi sekarang ini, kabut asap ini menyelimuti sebagian besar wilayah Langkat.

"Kabut asap ini terlihat tidak begitu pekat dan belum mengganggu jarak pandang, meskipun begitu akibat terhirup dan terkena kabut asap membuat mata perih," katanya.

Sejumlah warga juga asal keluar rumah sudah mulai memakai masker agar tidak menghirup kabut asap.

Selamat juga mengungkapkan bahwa pada hari sebelumnya kabut asap ini juga terjadi namun yang terjadi sekarang ini lebih pekat.

Dirinya belum mengetahui secara pasti dari mana asal kabut asap itu, ujarnya.

Secara terpisah Hendra Suwarta dari Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Wilayah Satu Medan menyatakan bahwa kabut asap yang sekarang sampai ke Langkat bukan berasal dari kebakaran hutan di provinsi Riau.

Hal ini dikarenakan angin yang bertiup belakangan ini di Sumatera Utara berasal dari arah barat.

Hendra Suwarta juga menjelaskan bahwa jumlah titik panas (hot spot) hasil pantauan satelit Terra dan Aqua di Sumatera ada 750 hot spot, NAD tiga, Riau 676, dan Sumatera Utara tujuh hot spot.

Untuk Sumatera Utara itu diantaranya Kabupaten Tanah Karo satu hot spot, Tapanuli Selatan satu hot spot, Tapanuli Tengah ada tiga, Mandailing Natal dua hot spot, katanya.

Menyangkut angin berhembus dari arah timur laut hingga timur Sumatera.

Hendra juga mengungkapkan agar masyarakat mewaspadai kebakaran hutan dan asap di wilayah Sumatera.(*)

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014