Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan bersih tahun buku 2013 mencapai Rp193,9 triliun atau naik sebesar tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Perseroan masih mencatat kinerja yang memuaskan di tahun 2013, meski beberapa divisi bisnis mengalami kondisi yang cukup menantang," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pada 2013 perseroan terus melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha dengan memasuki lini bisnis baru yang berpotensi untuk berkembang, pada tahun lalu telah dikeluarkan beberapa inisiatif baru, diantaranya peluncuran "Low Cost Green Car" (LCGC).

Kemudian, lanjut dia, akuisisi saham pabrik "wheel rim" oleh Astra Otoparts, pengembangan proyek properti untuk gedung perkantoran dan apartemen di Jakarta Pusat.

Pada Januari 2014, lanjut dia, perseroan mengumumkan kesepakatan bersama dengan Aviva plc untuk membentuk perusahaan patungan di bidang asuransi jiwa.

"Untuk prospek bisnis di tahun 2014 diperkirakan tetap baik, walaupun kompetisi di pasar penjualan mobil masih akan tinggi dan harga batu bara masih melemah. Sementara itu, kenaikan suku bunga pinjaman dan volatilitas nilai tukar rupiah harus diwaspadai," ungkap Prijono Sugiarto.

Sementara itu tercatat laba bersih perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp19,4 triliun atau berada pada kisaran yang sama dengan tahun sebelumnya. Laba bersih per saham sebesar Rp480 per saham juga tidak mengalami perubahan dari tahun 2012.

Sedangkan, nilai bersih aset Astra international sebesar Rp2.073 per saham pada 2013, mengalami kenaikan sebesar 18 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1.759 per saham.

Saat ini, kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yakni divisi otomotif, jasa Kkeuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014