Gugus Tugas untuk Aliansi Global melawan Kelaparan dan Kemiskinan adalah prioritas utama, karena Brasil -- ekonomi terbesar di Amerika Latin dan salah satu eksportir makanan terbesar di dunia -- memegang posisi kepresidenan G20.
Lula menggalang dukungan untuk inisiatifnya di antara negara-negara ekonomi terbesar dunia menjelang KTT G20 yang akan diadakan pada November.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengumpulkan dukungan politik, sumber daya keuangan, dan keahlian teknis untuk melaksanakan kebijakan memberantas kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia.
"Kelaparan bukan hanya akibat faktor eksternal, tetapi terutama akibat keputusan politik. Hari ini, dunia menghasilkan lebih dari cukup makanan untuk memberantas kelaparan. Sisanya adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan akses terhadap makanan," kata Lula.
Baca juga: PBB: Hampir 26 juta orang di Sudan alami kelaparan akut
Meskipun inisiatif ini disampaikan kepada anggota G20 dan akan secara resmi diluncurkan selama KTT pada 18-19 November, upaya ini dapat meluas ke negara mana pun yang bersedia berpartisipasi.
Salah satu poin utama dalam pembiayaannya adalah mengenakan pajak pada orang-orang terkaya di dunia.
Menurut kantor berita negara Agencia Brasil, Menteri Keuangan Fernando Haddad mengatakan pajak 2 persen atas kekayaan orang terkaya akan dapat memberikan pendapatan tahunan sebesar 250 miliar dolar Amerika (sekitar Rp4,06 kuadriliun) untuk inisiatif tersebut.
Inisiatif dari Presiden Lula tersebut disambut oleh perwakilan yang hadir dan telah didukung oleh Bank Dunia.
Presiden Bank Dunia Ajay Banga juga menyampaikan dukungannya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kelaparan global tetap pada tingkat yang hampir sama selama 3 tahun
Baca juga: FAO peringatkan Gaza berisiko tinggi alami kelaparan akut
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024